PON XIX/2016 sedang berlangsung. 16 kota/kabupaten di Jawa Barat menjadi tempat pertandingan. Dua di antara 16 daerah itu adalah Kota Cirebon dan Indramayu. Tidak hanya tempat, PON tahun ini juga “menggunakan” atlet, budaya, dan potensi kebanggan warga Cirebon, Indramayu, dan Majalengka. Laporan: Almuaras, Majalengka SATU nama yang menjadi pusat perhatian pada pembukaan PON XIX/2016 pekan lalu adalah Lala Diah Pitaloka. Lala merupakan karateka junior yang pernah menjadi juara dunia di Berlin, Jerman. Dia berasal dari warga Desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Setelah dipercaya menyulut api PON di GBLA Bandung, nama Lala pun makin berkibar. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu cerita di balik keputusan Pengurus Besar (PB) PON menunjuk Lala. Seniman asal Bandung, Kiki Hapyanti merupakan sosok di balik suksesnya Lala mendapat kepercayaan menjadi penyulut api PON menyisihkan banyak kandidat dan legenda olahraga Jawa Barat dan nasional. Kiki mengaku memperjuangkan Lala untuk tampil pada pembukaan PON sejak setahun lalu. Kiki mengaku tidak menyangka PB PON memberikan kepercayaan kepada Lala. Pihaknya hanya meminta PB PON melibatkan Lala pada upacara pembukaan PON XIX tersebut. “Kami baru tahu Lala akan dilibatkan pada upacara pembukaan PON seminggu sebelum hari H. Dan kami baru menandatangani kontrak dengan PB PON kalau Lala sebagai penyulut api PON dua hari sebelum hari H. Itu pun panitia wanti-wanti tidak boleh dipublikasikan dulu demi keamanan Lala,” beber Kiki kepada Radar, kemarin. Bahkan untuk latihan Lala dilakukan tengah malam. Sehingga tidak banyak orang tahu, apalagi media massa. Sebelum pembukaan, Kiki sempat mendengar kabar Kemenpora akan mengganti penyulut api PON dan meminta verifikasi serta evaluasi ulang Lala. Sehingga dia langsung mengirimkan data dan piagam prestasi Lala ke pihak Kemenpora. Awalnya Presiden Jokowi yang akan menyerahkan api PON kepada Lala, tapi dua jam sebelum pelaksanaan Presiden Jokowi mengalami kelelahan sehingga obor api PON diserahkan legenda sepeda juara SEA Games, Risa Suseanty, baru kepada Lala. “Saya benar-benar bangga dan keberhasilan ini berkat dukungan para seniman dan budayawan Jawa Barat sehingga Lala bisa mencatat sejarah sebagai penyulut api PON. Apalagi Jawa Barat mungkin akan menjadi tuan rumah PON sekitar 100 tahun lagi,” tuturnya bangga. Kiki bersyukur Lala berhasil menjalankan tugas dengan baik. Kiki juga berterima kasih kepada Inkai Majalengka yang telah mendidik Lala, sehingga berhasil menjadi juara karate dunia dan menjadi anak yang super luar biasa. “Terima kasih juga kepada PB PON yang telah memberikan kepercayaan kepada Lala dan para tokoh seniman dan budayawan Jawa Barat serta semua pihak sehingga semuanya berjalan lancar,” tandasnya. KELUARGA BANGGA Ayah Lala, Idi Sayidiman, juga bangga sang anak dipercaya menjadi petugas penyulut api PON. Ajang PON dihelat setiap 4 tahun sekali. Bisa jadi butuh waktu lama agar Jawa Barat bisa menjadi tuan rumah lagi. \"Kami bangga. Terima kasih doanya sehingga Lala bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan lancar,\" ujar alumni SMPN 1 Palasah ini. Kepala Desa Weragati, Drs Askari juga bangga dengan prestasi yang diraih Lala hingga akan mendapatkan penghargaan dan kesempatan menyulut api PON XIX di Bandung. \"Lala lahir menjadi juara dunia karate junior dari memulai berlatih di balai desa dan bukan berasal dari fasilitas yang lengkap. Ini menunjukan prestasi dapat diraih karena kemauan dan kerja keras dan sungguh-sungguh,\" tandas Askari. Menurutnya, prestasi yang diraih Lala hingga menjadi juara dunia karate junior dan mendapatkan penghargaan untuk menjadi penyulut api PON menunjukkan bahwa dari desanya telah lahir atlet berprestasi. \"Sebagai rasa syukur warga Desa Weragati, kami akan gelar nonton bareng pembukaan PON XIX di balai desa,\" kata Askari kepada Radar. Senada Kepala SDN Weragati I, Uum Jumiati SPd. Dia juga bangga anak didiknya yang kini duduk di bangku kelas VI itu bisa membanggakan warga Kabupaten Majalengka. \"Untuk Lala, tetap semangat dan terus berjuang dalam meraih cita cita. Jadi karateka nasional dan internasional,\" pesan Uum. (*)
Majalengka Bangga Warganya Jadi Penyulut Api PON
Rabu 21-09-2016,16:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :