GALA premiere film Athirah pada Senin malam (26/9) menjadi semacam pertemuan tokoh-tokoh pemerintahan. Selain Wapres Jusuf Kalla, sejumlah menteri juga tampak hadir. Misalnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono. Namun, ’’bintang’’ utama tetap saja JK. Tarian selamat datang yang diiringi gendang pengantin khas Bugis menyambut Wapres dan Mufidah Jusuf Kalla sejak di pelataran depan Studio XXI Epicentrum, Kuningan. Pria yang dua kali menjabat Wapres itu pun turut melangkah di red carpet. JK mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh kolega yang ikut menonton film. Setelah nonton, dia mengakui bahwa kisah Athirah memang penuh drama dan menguras emosi. ’’Kalau film ini dramatis, novelnya (karya Alberthiene Endah, red) juga begitu,’’ ujar JK. Soal akurasi penggambaran tokoh di film maupun dramatisasi adegan, JK menyatakan puas. Kalaupun ada penyesuaian, semua masih wajar dan malah bikin film jadi bagus. ’’Pasti sulit untuk persis banget seperti dulu. Karena kan sudah 50 tahun berlalu,’’ kata JK. ’’Tapi, setting atau ceritanya sudah sangat bagus untuk peristiwa 50 tahun lalu,’’ lanjutnya. JK dan keluarga cukup terlibat dalam pembuatan film. Menurut Riri, dirinya dua kali bertemu dengan JK selama masa penulisan skenario. Lalu, sekali saat syuting. Hanya, orang nomor dua di Indonesia itu tidak ikut saat editing. ’’Tujuh bulan lalu pernah dikasih lihat. Kayaknya, beliau senang,’’ tutur Riri. (glo/jun/c14/na)
Akurat Gambarkan Peristiwa 50 Tahun Lalu
Kamis 29-09-2016,02:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :