BABAKAN - Setelah terowongan di Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura digenangi air karena tidak ada saluran, kondisi serupa juga terjadi di terowongan tol yang berada di jalan penghubung Desa Serang Kulon Kecamatan Babakan Gebang menuju Desa Cibogo Kecamatan Waled. Akses terowongan digenangi air hampir di sepanjang jalur terowongan. \"Beberapa hari ini hujan terus. Jadi banyak air tergenang di dalam terowongan,\" ucap Wasji (61), salah seorang petani asal Desa Serang Kulon, Kamis (6/10). Adanya genangan air di dalam terowongan tersebut, lantaran tidak adanya saluran air. Genangan air cukup mengganggu pengendara roda dua. Pasalnya, mereka harus berjalan cukup pelan dan hati-hati agar tidak tergelincir dan terciprat air. \"Sehari-hari saya lewat jalan sini, terus untuk pergi ke sawah. Ya harapannya diperbaiki, dibuatkan saluran airnya,\" ucap Wasji. Menurutnya, kondisi genangan ini sudah cukup lama. Sejak adanya pembangunan Tol Pejagan. Karena pembangunan tidak ada saluran air, membuat jalan di dalam terowongan tersebut juga rusak. Apabila hujan deras terjadi, air yang tergenang bisa memenuhi terowongan. \"Susahnya kalau sudah airnya tinggi, gak bisa dilewati,\" katanya. Jalan akses itu menjadi jalan alternatif juga bagi kendaraan dari arah Gebang menuju Waled atau sebaliknya. Dengan adanya betonisasi di poros Gebang dan juga poros Karangwareng, kendaraan banyak yang memakai jalan tersebut, agar terhindar dari kemacetan akibat proyek betonisasi. \"Ini harus segara dibuatkan saluran. Kalau gak ada saluran, nanti banjir terus. Kendaraan tidak bisa lewat sini,\" tukas Sutarman, salah seorang pengendara roda dua. Harapan dia, agar pemerintah maupun instansi terkait segera membenahi terowongan tersebut. Sehingga akses jalan bisa aman dilalui tanpa adanya genangan air. Menurutnya, pembangunan terowongan seperti ini sudah seharusnya dilengkapi saluran air, agar kualitas jalan bisa tahan lama dan tidak menyebabkan banjir. (jml)
Kategori :