Petani Bongas Perang Melawan Tikus

Jumat 07-07-2017,20:35 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU– Genderang perang dikobarkan para petani di Desa Bongas, Kecamatan Bongas. Namun perang kali ini bukan menghadapi para penjajah, melainkan musuh petani yakni berit alias hama tikus yang mengancam kedaulatan pangan. Perang terhadap hewan pengerat, diwarnai dengan aksi gropyokan masal, Kamis (6/7). Kuwu Bongas, Kadir bersama puluhan dan pamong desa melaksanakan pemberantasan hama tikus secara serentak diareal persawahan Blok Pentil. Layaknya perang gerilya, gropyokan dilaksanakan secara mendadak dan penuh strategi. Rupa-rupa cara dilakukan. Di antaranya menggali lubang tikus kemudian menggebuk tikus saat keluar dari lubangnya, mengisi lubang-lubang tikus dengan air kemudian tikus yang keluar dari lubang langsung dipukul dengan kayu, serta menggunakan emposan dengan racun tikus. Semak-semak di pinggir jalan raya yang menutup lobang tikus dipangkas dan dibakar. Ratusan ekor tikus berhasil dibunuh dalam gropyok massal yang berlangsung dari pagi hingga siang hari itu. Agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, bangkai tikus yang dimasukkan kedalam karung ukuran sedang lantas dikubur di sekitar persawahan. ”Jika hama berit ini tidak segera kita atasi, maka akan menjadi ancaman di masa tanam gadu hingga menyebabkan gagal panen,” ujar Kuwu Kadir didampingi sekratris Camat Bongas, Haryono SH. Apalagi menurut dia, tikus merupakan binatang yang cerdik dan perkembangbiakannya sangat cepat. Jika dibiarkan, maka bisa menyebabkan puso (gagal panen). Serangan tikus bisa terjadi sejak awal tanam sampai jelang panen. Kuwu Kadir menyebut, luas areal pertanian di Desa Bongas mencapai 505 hektare. Dari jumlah tersebut, setengahnya merupakan endemis tikus.  Daerah endemis tikus berada di sepanjang saluran irigasi serta pinggir jalan raya. “Sekarang ini serangan berit masih masuk kategori ringan. Tapi harus tetap diantisipasi. Salah satunya dengan aksi gropyokan massal,” tandas Kuwu Kadir. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait