Target PAD Masih Nol Rupiah, Keuangan PD Pembangunan dan Farmasi Jeblok Limbung

Senin 24-07-2017,16:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Memasuki triwulan kedua tahun anggaran 2017, sektor pendapatan Pemerintah Kota Cirebon masih didominsai pajak daerah. Realisasinya mencapai 51,02 persen, berbanding terbalik dengan pundi-pundi yang dikumpulkan lima perusahaan daerah. Dalam laporan terakhir ke Komisi II DPRD, Jumat (21/7), Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan dan PD Farmasi paling jeblok. Keduanya sepeserpun belum memberikan pemasukan ke kas daerah. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Drs Asep Deddi MSi mengungkapkan, komposisi PAD Kota Cirebon masih didominasi pajak daerah. Untuk BUMD, masih belum bisa memberikan kontribusi yang diharapkan. Hanya BPR Bank Cirebon yang sudah melampaui target. “Di triwulan kedua, Bank Cirebon sudah melebihi target. Target mereka Rp1,1 miliar, sekarang realisasinya sudah Rp1,7 miliar,” ujar Asep, kepada Radar. Untuk PDAM, dari target Rp2,796 miliar baru terealisasi Rp755 juta atau 27 persen. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar dari target Rp317 juta, realisasinya Rp249 juta. Untuk Perumda Farmasi dari target Rp181,142 juta, masih nol. Begitu juga PD Pembangunan dari target Rp210 juta, kontribusinya belum sepeserpun. Dalam rangka melihat langsung perolehan PAD selama tahun 2017 khususnya di triwulan II, Komisi II DPRD Kota Cirebon menggelar rapat bersama Badan keuangan Daerah (BKD) dan masing-maisng SKPD di Aula BKD. “Secara umum, untuk realisasi PAD 38,45 persen. Paling besar dari pajak daerah. Dari target Rp127,270 miliar, tercapai Rp64.930 miliar,” tuturnya. Sedangkan untuk retribusi daerah,  dari target Rp11,269 miliar baru tercapai Rp5,298 miliar atau 47,02 persen. Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari target Rp6,509 miliar baru tercapai Rp4,334 miliar atau 66,58 persen. PAD lain-lain yang sah dari target Rp245,276 miliar, realisasinya baru Rp75,506 miliar atau 30,78 persen. “Kalau target melalui APBD murni 2017 Rp390,325 miliar. Di triwulan II baru tercapai Rp150,069 miliar,” katanya. (abd/ysf)    

Tags :
Kategori :

Terkait