CIREBON - Mulai memasuki musim kemarau, petani yang menggarap sawah tadah hujan waswas. Kekhawatiran para petani sangat beralasan, karena hanya mengandalkan air hujan saja untuk mengairi sawahnya. Salah seorang petani tadah hujan, Eman kepada Radar mengatakan dirinya memang khawatir ketika sudah mulai memasuki musim kemarau. \"Ya walaupun sudah biasa tapi tetap saja ada khawatir,\"ujarnya. Menurut Eman, karena sawahnya hanya mengandalkan air hujan saja, sehingga pada musim kemarau dirinya selalu siaga pompa air. \"Biasanya kita bikin sumur bor, dan harus punya pompa air untuk mengairi sawah. Kalau nggak kita terpaksa nyedot pakai pompa air dari saluran air reguler, itu juga kalau masih ada airnya,\" tuturnya. Petani lainnya, Wandi mengatakan, dirinya sangat terpaksa tidak menanam jika sudah musim kemarau. \"Mau nanam juga percuma, ya nggak ada airnya. Ini kan cuma ngandalin air hujan saja, kalau enggak ada hujan ya nanti pada mati, jadi percuma saja kalau nanam nanti mati,\" ujarnya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari jika tidak bertani, Wandi harus mencari pekerjaan lain. \"Biasanya kalau enggak nanam ya saya bikin bata. Kan lumayan untuk bisa makan dan nyambung hidup sehari-hari,\" tukasnya. (den)
Memasuki Musim Kemarau, Petani Sawah Tadah Hujan Waswas
Senin 07-08-2017,01:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :