VietJet Buka Rute Terbang Jakarta-Ho Chin Minh

Kamis 24-08-2017,23:45 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA- Sesaat lagi, wisatawan mancanegara (wisman) asal Vietnam bakal mondar-mandir ke Indonesia. Pemicunya, Vietjet Air, maskapai berbiaya rendah asal Vietnam yang secara resmi mengumumkan pembukaan rute penerbangan langsung Jakarta-Ho Chin Minh City mulai 20 Desember 2017. \"Bukan hanya mereka yang berkewarganegaraan Vietnam saja, tapi juga wisatawan asing yang sedang di Vietnam,\" sebut Menpar Arief Yahya. Mengapa Menpar Arief menempatkan Vietnam seperti Singapore, menjadi tourism hub yang bisa ditarik ke Indonesia? \"Vietnam itu growth wismannya sampai 24%, salah satu yang tercepat di ASEAN selain Indonesia. Juga sama-masuk 20rd the fastest growing in the world, bersama Indonesia juga,\" jelasnya. Karena itu, bisa diperlakukan dengan filosofi  \"Kolam Ikan\". Memancing di kolam yang banyak ikannya, berpromosi di kota atau negara yang sudah banyak wismannya. Vice President Vietjet Air, Dinh Viet Phuong mengungkapkan, perjalanan udara nantinya akan memakan waktu tempuh selama tiga jam, pesawat VietJet akan terbang dari Jakarta pukul 01.40 WIB dini hari dan mendarat di Ho Chi Minh City pukul 04.40 pagi waktu setempat. Penerbangan kembali lepas landas dari Ho Chi Minh City menuju Jakarta adalah pukul 20.40 malam waktu setempat dan tiba di Jakarta pada pukul 23.40 WIB. “Pembukaan rute penerbangan ini, wujud komitmen kami mempererat hubungan ekonomi wisata, budaya, finansial dan bisnis antara Vietnam dan Indonesia,” ungkap Dinh Viet Phuong. VietJet saat ini memiliki 35 rute internasional. Beberapa destinasi internasional Vietjet antara lain Taiwan, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, dan Cina. Indonesia adalah pasar sangat potensial tak kalah dibandingkan Malaysia, Thailand, Singapura dan Korea Selatan. “Kami melihat Indonesia adalah salah satu market terbesar untuk VietJet. Jakarta tentu saja market kunci kami,” ungkap Vice Director Commercial Vietjet, Jay L Lingeswara. Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons positif kehadiran maskapai Vietjet dalam persaingan pasar penerbangan di tanah air. Budi mengaku, hal ini akan menambah konektivitas dan juga volume penerbangan yang memang sedang digencarkan pemerintah untuk menggenjot kunjungan wisman. Menurutnya, penerbangan luar negeri berkaitan erat dengan hubungan ekonomi bilateral dan juga konektivitas pariwisata. “Indonesia dan Vietnam adalah negara yang cukup favorit untuk menjadi destinasi wisata di Asia Tenggara. Indonesia dan Vietnam juga memiliki banyak kesamaan budaya,” ujar Menhub Budi. Menhub Budi menambahkan, saat ini izin operasi maskapai tersebut sedang dalam tahap finalisasi. Vietjet menargetkan bisa melakukan terbang perdana tepat waktu yakni pada 20 Desember 2017. Rencana kehadiran VietJet ini sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Karena selama ini VietJet dikebal sebagai maskapai dengan pramugari dengan busana bikini saat bertugas. Namun, Menhub Budi memastikan saat VietJet nanti beroperasi, para awak kabin tidak akan menggunakan bikini. Dirinya telah melakukan diskusi dan meminta pihak Vietjet menyesuaikan dengan warga Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. \"Dipastikan tidak (menggunakan bikini), karena saya sudah sampaikan kita negara mayoritas muslim, saling menghargai, untuk busana yang digunakan adalah busana yang sopan,\" ungkap Menhub Budi. Niatan VietJet tadi ikut direspon Menpar Arief Yahya. Apalagi, air connectivity merupakan salah satu program prioritas yang sedang digeber Menteri Pariwisata Arief Yahya di 2017 bersama Go Digital dan Homestay Desa Wisata. \"Jika ada akses udara langsung dari Vietnam, maka destinasi di Indonesia akan semakin hidup,\" kata Menpar Arief Yahya. Menpar Arief Yahya mengatakan, penerbangan langsung yang termasuk aspek air connectivity adalah hal yang paling penting untuk pariwisata Indonesia. Itu adalah harga mati yang harus terus dibangun. Alasannya simpel. Sekitar 75% wisman yang datang ke Indonesia melalui udara. Sisanya 24% lewat laut terutama menggunakan ferry dan sebagian kecil menggunakan cruise dan yacht. Dan 1% lainnya masuk lewat darat. \"Jadi mereka siap membelanjakan uangnya di negara kita. Cara efektif untuk mengangkat perekonomian bangsa saat ini adalah pariwisata. Pelaku industri jangan sampai melewatkan peluang ini,\" kata Menpar Arief Yahya. Saat ini, hanya ada satu penerbangan dengan rute Ho Chi Minh - Jakarta (PP) yang dijalankan maskapai Vietnam Airlines. Frekwensinya sehari hanya satu kali penerbangan. Maskapai lain baru bisa melayani dengan transit Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei. Di antaranya Tiger Air, Jetstar, Air Asia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airlines. Layanan satu penerbangan tadi dirasa sangat kurang. Maklum, kunjungan wisman asal Vietnam ke Indonesia terus meningkat. Berdasarkan catatan Kemenpar, selama 2015, ada 44.000 turis Vietnam yang masuk Indonesia. Dan pada 2016, jumlah wisatawan Vietnam yang berkunjung ke Indonesia meningkat menjadi 60.000 orang. (lis/jpnn)  

Tags :
Kategori :

Terkait