Hebat! Bongkar Bisnis Prostitusi, Kapolsek Nyamar Jadi PSK

Sabtu 02-09-2017,17:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA-Seorang kapolsek nyamar jadi PSK untuk membongkar bisnis prostitusi di Dukuh Ngrames, Pati, Jawa Tengah. Hasilnya tak sia-sia. Seorang mucikari berhasil diboyong ke kantor polisi. Mucikari itu diketahu bernama Woro Wiratmi, warga asli Desa Sumberrejo, Gunungkungkal. Perempuan 34 tahun ini menutupi bisnis prostitusinya dengan modus warung kopi. Cerita bermula saat Kapolsek Wedarijaksa, AKP R Sulistyaningrum mendapat informasi praktif prostitusi berkedok warung kopi di Dukuh Ngrame. Polwan yang akrab disapa Sulis itu kemudian melakukan penyamaran sebagai PSK bersama anak buahnya yang juga seorang polwan, Mira Indah. Penyamaran dilakukan sehari sebelum penggerebekan Selasa (29/8). Mira datang ke warkop Kuro-kuro milik Mamih Woro. Mira menyamar sebagai ABG memakai rambut palsu dan rok pendek. Mira disusul Sulis memakai daster layaknya perempuan susah dari desa yang sedang mengalami masalah keluarga. Keduanya menyambangi mamih Woro dan mengaku ingin mencari pekerjaan sebagai PSK. “Saya diterima bekerja di warkop, asalkan kembali lagi ke warkop tidak memakai daster. Harus memakai baju seksi,” kata Sulis sebagaimana dilansir dari Radar Pati (Radar Cirebon Group). Sang Germo, lanjut Sulis, merasa senang karena akan mendapatkan PSK baru. Karena saat ini dia mempunyai anak buah tujuh. “Saya sempat tertawa mau dicarikan brondong muda dan pulang bisa membawa uang banyak,” ungkap Sulis. Setelah bertemu Woro, keduanya kembali ke polsek. Kemudian mengutus petugas unit reskrim untuk menyambangi ke lokasi. Setelah itu, selanjutnya Rabu (30/8) pukul 15.00, Sulis dan beberapa petugas kepolisian melakukan penggerebekan dan penggeledahan. Di dalam kamar warung dengan pintu terkunci dari dalam, ditemukan salah satu PSK, Lusi warga Margorejo bersama pria hidung belang, Wadi, warga Wedarijaksa. Sang germo dan beberapa PSK yang berstatus menjadi saksi langsung dibawa ke Mapolsek Wedarijaksa untuk dimintai keterangan. Berdasarkan keterangan sang germo germo, warung kopi berkedok jasa esek-esek itu sudah berdiri lima bulan ini. Pada siang hari, menyediakan warung kopi dan karaoke. Namun kalau ada pengunjung yang memesan PSK, si induk semang itu baru memanggil anak buahnya untuk menemani pria hidung belang. Soal tarif PSK dan hasilnya dibagi antara mamih dan PSK. Tarif sekali main, antara Rp250-500 ribu. Tapi sebagain besar tarifnya Rp 350 ribu. “Warung kuro itu ada di tengah perkampung dan meresahkan warga. Saat ini, pelakunya sudah kami amankan. Secepatnya akan masuk ke pengadilan supaya bisa diproses lebih lanjut. Pelaku dikenakan Pasal 296 KUH Pidana tentang mengadaan atau memudahkan perbuatan cabul dengan ancaman kurungan penjara 1,4 tahun,” tegasnya. (dms/jpr/JPC/pojoksatu)  

Tags :
Kategori :

Terkait