Atap Terlalu Pendek, Pedagang Kurang Sreg dengan Lahan Relokasi Jl Cipto Mk

Selasa 09-01-2018,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Pedagang kaki lima (PKL) Jl Cipto Mangunkusumo merasa tak sreg dengan bangunan shelter. Atapnya terlalu pendek dan kondisinya jauh berbeda dengan bangunan sejenis di Stadion Bima, Jl Siliwangi (Krucuk) dan Alun-alun Kejaksan. Salah seorang pedagang, Dadi (50) akhirnya merasa berat hati. Dia khawatir di lokasi yang baru justru nantinya bakal sepi. “Ini usaha sandaran ekonomi keluarga. Saya takut nanti malah sepi di tempat yang baru,” ujar Dadi, kepada Radar. PKL yang sudah berjualan di Jl Cipto Mk sejak 2007 ini memahami rencana relokasi merupakan bentuk penataan dan pemberdayaan terhadap PKL. Namun ia juga mempertanyakan bagaimana bila nantinya shelter ternyata tidak berhasil. Apalagi melihat kondisi bangunan yang menjorok ke dalam. Dadi mengaku sudah mengikuti sosialisasi dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM). Namun tanggal pasti penempatannya belum diketahui. Sampai saat ini pedagang masih menantikan informasi lanjutan. Termasuk upaya agar area relokasi tidak membuat usaha mereka gulung tikar.”Mau gimana lagi. Mau nggak setuju pun bakal tetep diangkut,” katanya. Selain Dadi, pedagang lain yang tak ingin disebutkan namanya sependapat. Wanita asal Kabupaten Tegal itu punya pilihan. Kalaupun harus berjualan keliling, waktu dan tenaga tak lagi mencukupi. “Maunya sih tetap di sini, tapi bisa apa. Pasti bakal ditertibkan juga kan,” tuturnya. Seperti diketahui, shelter di Jl Cipto Mk ini akan ditempati 70 pedagang. Beres penempatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) rencananya akan melakukan penertiban untuk lapak-lapak di sepanjang kawasan bisnis itu. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait