Sistem Irigasi Kacau, Petani Indramayu Stres

Rabu 10-01-2018,16:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Musim hujan tapi kekeringan. Aneh, tapi kondisi itu dialami ratusan hektare sawah di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Penyebabnya, karena sistem irigasi sawah yang kurang baik. Petani asal Desa Karangmulya, Wamin salah satu korbannya. Hampir satu bau lahan sawah miliknya mengalami kekeringan. Akibatnya, bibit tanaman padi yang sudah ditanam banyak yang mati. “Ya beginilah nasib petani di sini. Meski musim hujan tapi sawah-sawah kering. Coba lihat saja itu, tanahnya sampai pecah karena tidak ada air. Tanam padi malah tumbuhnya rumput,” keluh dia kepada Radar. Kondisi ini sangatlah kontras dengan kecamatan lain yang ketersediaan airnya melimpah saat memasuki musim tanam rendeng. Sementara saluran irigasi di desanya justru menyusut sehingga upaya pompanisasi pun percuma. Mengandalkan air hujan sangat tidak mungkin karena belakangan curahnya tidak terlalu tinggi. Belum lagi setiap pagi hingga siang hari, terik mentari begitu menyengat. Membuat asupan air di persawahan tidak mencukupi. Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur Waryono Batak membenarkan derita yang dialami para petani di wilayahnya. Dia mencatat hampir 650 hektare sawah di tiga desa yakni Karangmulya, Wirakanan dan Wirapanjunan terancam kekeringan. “Rata-rata umur tanaman padinya 30 hari. Sekarang kondisinya kritis,” ungkap dia. Penyebab utamanya, jelas dia, karena minimnya debit air irigasi yang bersumber dari Rentang dan Sumur Watu. Bahkan sejak 15 hari terakhir tidak ada pasokan air ke bendung 21 maupun bendung Wirakanan dan Wirapanjunan. “Gak ngerti kenapa saluran irigasi sampai kering begini,” sambung nya. Parahnya, tambah Waryono Batak tak hanya terancam mati layu lantaran kurang air. Petani juga dibikin pusing tujuh keliling menyusul merebaknya serangan hama angge-angge. Disebut pula anjing tanah, hewan pengeruk tanah ini menyerang akar tanaman padi, merusak bahkan juga memakannya. “Kalau saluran irigasinya masih ngadat begini, ya sudah petani kami stres semua. Rugi besar,” ketusnya. (kho)  

Tags :
Kategori :

Terkait