Minta Doa Masyarakat, Bupati Acep Pamit Pergi dari Pendopo

Minggu 11-02-2018,12:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) bakal memasuki babak baru. KPU Kabupaten Kuningan akan menetapkan pasangan calon, Senin (12/2) mendatang. Tercatat, ada tiga paslon yang sudan mendaftarkan diri. Yakni Acep Purnama yang berpasangan dengan Muhammad Ridho Suganda. Kemudian Dudy Pamuji dan Udin Kusnedi. Serta paslon Toto Taufikurohman Kosim yang menggandeng Yosa Octora. Khusus untuk Acep Purnama yang saat ini menjabat sebagai bupati, dua hari pasca ditetapkan KPU atau tepatnya 15 Februari, sudah mulai cuti di luar tanggungan negara. Selama cuti di luar tanggungan negara tersebut, bupati dan keluarganya harus meninggalkan pendopo yang juga merangkap rumah dinas bupati. Roda pemerintahan sendiri dipegang Dede Sembada yang “naik pangkat” menjadi pelaksana tugas (plt) bupati. “Saya sudah mulai mengemasi barang-barang sejak Kamis malam (8/2). Mungkin semuanya baru keangkut nanti pas sehari sebelum cuti. Karena aturannya seperti itu, ya harus dipatuhi. Pada prinsipnya saya tidak keberatan. Saya juga sudah bicara dengan Pak Wabup mengenai tugas-tugas pemerintahan,” ujar Bupati Acep. Meski begitu, bupati memanfaatkan setiap momen untuk bertemu dengan masyarakatnya. Misalnya, ketika meresmikan Pasar Kepuh, dia kedatangan seorang wanita setengah baya yang berpakaian sederhana. Tanpa sungkan wanita itu menyalami bupati dan nampak akrab. “Saya sudah kenal lama dengan Pak Bupati, bahkan sejak kecil. Beliau juga pernah memiliki toko di pasar ini. Jadi, pedagang di sini rata-rata tak asing sama Pak Acep karena memang dulunya berdagang di sini. Saya sendiri waktu kecil sempat mulung bawang bareng sama beliau. Eh sekarang jadi bupati. Saya mendoakan agar Pak Acep kembali menjadi bupati periode mendatang,” ujar wanita tersebut. Bupati dengan penuh kekeluargaan menyapa wanita tersebut. Acep juga menanyakan kabar kesehatan perempuan tersebut karena sudah lama tidak bertemu. “Pasar Kepuh ini banyak kenangan. Saya punya toko yang lokasinya di pojok. Dan ibu ini juga dari dulu di pasar. Setiap hari saya berada di pasar, jualan. Karena itu, saya mengenal betul kondisi di pasar dan juga tahu bagaiamana cara penanganannya. Mudah-mudahan pasar yang selesai dibangun ini bisa membuat para pedagang dan masyarakat lebih sejahtera,” harap bupati. Ditanya soal pencalonannya, bupati mengaku tetap menjalankan rutinitas seperti biasa. Yakni sebagai bupati. Dia juga menyatakan bahwa sampai saat ini belum sepenuhnya melakukan konsolidasi di internal karena berbenturan dengan tugas-tugas pemerintahan. “Mungkin nanti setelah cuti, saya akan intensif turun ke lapangan dan melakukan konsolidasi, baik dengan partai pengurung maupun relawan. Terima kasih atas suport dan dukungannya. Sebelum cuti, saya akan menjalankan tugas sebagai bupati,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Acep menyatakan sangat senang bisa bertatap muka dengan masyarakat serta menyantap nasi beramai-ramai. Momen ini semakin membuat dirinya memahami harapan dari masyarakatnya. “Duduk bersila di karpet bersama masyarakat, kemudian menyantap makanan bareng-bareng, rasanya nikmat sekali. Jujur, saya sangat suka kebersamaan seperti ini lantaran bisa dekat dengan masyarakat. Tidak ada sekat,” tukasnya. Soal urusan kondisi pasar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Kabupaten Kuningan, Agus Sadeli mengaku tidak sepaham bupati. Sebab, selama puluhan tahun, bupati memiliki usaha di pasar, sehingga paham seluk beluk kondisi di pasar. Termasuk juga karakter para pedagangnya. “Kalau urusan pengetahuan pasar, saya nyerah sama Pak Bupati. Beliau lebih tahu, dan paham kondisinya. Makanya, Pasar Kepuh dibangun dengan posisi terbuka, ini juga tidak lepas dari arahan beliau,” katanya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait