TPA Ciledug Overload, Harus Ada Intervensi Pusat

Rabu 21-02-2018,21:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Sudah tiga hari terakhir, puluhan dump truck pengangkut sampah tidak bisa masuk ke dalam Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Ciledug. Puluhan armada angkutan tersebut terpaksa menumpahkan muatannya di jalan pintu masuk TPAS. Beberapa faktor jadi penyebab armada-armada tersebut tidak bisa masuk adalah kondisi TPA yang sudah nyaris overload atau kelebihan kapasitas. Selain itu, medan jalan yang becek dan berlumpur, sehingga menyulitkan kendaraan untuk masuk. Yang lebih parah, kini aktivitas para pemulung sudah bergeser dan beralih ke sisi tanggul yang lebih dekat dengan jalan umum yang menghubungkan Cirebon dan Brebes. Bau busuk tercium menusuk hidung, terlebih selama musim hujan, volume sampah terus bertambah tanpa bisa berkurang, karena kondisi sampah basah tidak bisa dibakar. Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi kepada Radar mengatakan, persoalan sampah tidak hanya terjadi di Kabupaten Cirebon, namun ada masalah tersebut muncul dan terjadi di banyak tempat. “Bukan hanya Cirebon ya, banyak daerah di Indonesia menghadapi persoalan dalam penanganan sampah. Ini yang harus segera dicari jalan keluarnya,” ujar dia. Yoseph pun meminta agar ada intervensi pemerintah pusat dalam hal penanganan sampah di daerah, sehingga persoalan yang timbul di daerah bisa segera diselesaikan. “Tidak hanya di Cirebon, tapi semua wilayah, terutama yang punya masalah persampahan. Intervensi pemerintah dalam hal ini bukan membatasi kewenangan pemerintah daerah, tapi membantu mendorong pemerintah daerah dan memfasilitasi hal-hal yang diperlukan untuk mengatasi persoalan sampah ini,” imbuhnya. Terpisah, Pengawas TPA Ciledug, Tajudin kepada Radar mengatakan, informasi ditutupnya TPAS Ciledug sudah ia dengar beberapa waktu lalu. Namun ia tidak mengetahui akan dialihkan ke mana, jika nanti TPAS Ciledug sudah ditutup. “Saya justru tahu dari teman-teman yang di lapangan, kalau TPA tidak diperpanjang kontraknya. Infonya, kontrak tidak diperpanjang. Tapi kalau dari pimpinan di dinas langsung ke kita, belum ada sosialisasi atau penyampaian lebih jauh. Terlebih, saya baru Januari kemarin, ditugaskan ke sini,” ujar Tajudin. Dijelaskan Tajudin, setiap harinya sekitar 27 kendaraan dump truck masuk ke TPAS Ciledug dengan membawa sampah-sampah dari berbagai lokasi di Kabupaten Cirebon. Saat ini, kondisi TPAS Ciledug sudah telihat penuh, bahkan nyaris overload. “Kita bongkar muatan dump truck di jalan pintu masuk. Lalu sampah-sampahnya kita tarik masuk TPA. Sementara ini yang bisa kita lakukan terlebih dahulu,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait