Tinjau Persiapan UNBK SMP di Cirebon, Mendikbud: Soal yang Sulit Hanya 10 Persen

Jumat 20-04-2018,06:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Prof Dr Muhadjir Effendy meninjau langsung persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 1 Gegesik, Rabu (18/4). Muhadjir mengatakan, persiapan UNBK tingkat SMP dan sederajat sudah siap 100 persen. Namun, untuk penyediaan sarana dan prasarana baru 70 persen. \"Persiapannya sudah bagus, sisanya tinggal diselesaikan di tahun depan.  Dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menargetkan tahun depan 100 persen menggunakan komputer,\" ujar Muhadjir kepada Radar Cirebon, Rabu (18/4). Menurutnya, Kemendikbud akan membantu kekurangan sarana dan prasarana untuk persiapan UNBK tahun depan. Pemberian bantuan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kaitan dengan soal ujian Matematika yang tergolong sulit dari tahun-tahun sebelumnya, Muhadjir menyampaikan, soal ujian Matematika paling sulit itu hanya 10 persen. \"Kalau tidak sulit berarti bukan ujian namanya. Kalaupun memang masih dirasa sulit, nanti akan dievaluasi dan soal pun akan dibuat standar,\" kata Muhajir. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar menyatakan, persiapan UNBK tingkat SMP dan sederajat sudah siap 100 persen. Untuk sarana dan prasarana yang belum memadai, pihaknya akan mengajukan ke Kemendikbud RI. Sehingga, di tahun yang akan datang pelaksanaan UNBK bisa 100 persen menggunakan komputer. \"Harapan kita sih, tahun depan 100 persen ujian nasional bisa menggunakan komputer semua secara online. Mudah-mudahan Kemendikbud memprioritaskan bantuan sarana dan prasarana untuk Kabupaten Cirebon,\" kata Asdullah. Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Gegesik mengaku, untuk persiapan UNBK pihaknya sudah mempersiapkan sedikitnya 80 unit komputer. Meski jumlah tersebut kurang dari 15 persen, Asdullah mengaku sudah menyiapkan alternatif untuk menutupi 115 komputer yang tersedia pada pelaksanaan UNBK nanti. \"SMPN 1 Gegesik tahun ini kan baru pertama mengadakan UNBK. Jadi, kalau dilihat jumlah komputer yang ada, memang kurang dan antisipasi yang kami lakukan adalah dengan menggunakan komputer milik guru dan juga milik siswa,\" ujar Asdullah. Menurutnya, untuk menghindari mati lampu saat pelaksanaan UNBK, disdik sudah melakukan berbagai upaya kerjasama dengan pihak PLN untuk menyediakan genset, mengantisipasi terjadinya pemadaman aliran listrik. \"Pihak sekolah sebenarnya sudah punya genset, namun untuk memaksimalkan PLN juga akan menyiapakan genset untuk kapasitas besar. Dan perlu diketahui peserta UNBK di SMPN 1 Gegesik pada tahun 2018 ini sebanyak 340 orang,\" pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait