Beber Bukti, Tunggu Laporan Tim Ano-Azis
CIREBON – Ancaman tim sukses Ano-Azis yang akan memperkarakan pengiriman broadcast blackberry messenger Ratu Sukmayani ke pihak berwajib, tidak membuat gentar tim sukses Bamunas-Priatmo (BP) dan PDI Perjuangan. Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Didi Sunardi menyatakan siap menghadapi keberatan tim Ano-Azis.
\"Kalau memang keberatan, ya silakan saja. Kalau mau dilaporkan, ya laporkan saja. Kami tidak masalah,\" ujarnya saat diwawancara di sela-sela kampanye Bamunas-Priatmo Adji di lapangan Kebumen, Minggu (17/2).
Terkait pengiriman broadcast tersebut, diakui Didi, itu sebagai rangkaian dari sebab akibat. Tidak mungkin ada yang mengirimkan broadcast tersebut tanpa ada pemicunya lebih dulu. Dijelaskan Didi, tim sukses Ano-Azis pun kerap menyindir pasangan BP di jejaring sosial. Dia mencontohkan di status facebook milik Umar Stanis Clau, berulang kali menyudutkan bahkan menyindir pasangan BP. Tidak hanya itu, dirinya juga sempat melihat foto Ano-Azis yang sedang berfoto bersama dengan warga, namun di depan banner BP.
\"Itu etikanya di mana? Memang seperti ini tidak etis, tapi AILU (Azis I Love You) yang duluan. Dengan Ano-Azis berfoto bersama sementara background-nya BP, itu sudah merupakan pelecehan. Tapi kita diam saja,\" bebernya.
Isi broadcast yang dikirimkan oleh Ratu Sukmayani pun, lanjut dia, bukanlah suatu kebohongan. Tetapi fakta yang terungkap di media tentang perilaku Bapilu Partai Demokrat, Ahmad Sofyan yang meminta sumbangan pada OPD dan sejumlah instansi pemerintah. “Mereka sendiri punya etika tidak? Silakan diadu siapa yang lebih dulu mulai menjatuhkan. Lihat per tanggal bahkan per jamnya,” lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Didi juga menjelaskan, bila yang dipermasalahkan adalah pembagian uang yang dilakukan tim Bamunas-Priatmo Adji, itu adalah salah kaprah. Dalam politik, lanjutnya, ada yang dinamakan cost politic dan money politic. Dan yang selama ini diberikan pada warga adalah cost politic.
“Ya wajar saja kan saat warga sudah bersama-sama keliling dan ikut kampanye, kita kasih uang bensin. Itu cost politic. Justru sebenarnya yang kurang bagus itu ketika calon meminta sumbangan pada instansi pemerintah,” lanjutnya.
Dirinya menegaskan, bila laporan kepada pihak kepolisian atau panwaslu itu dilanjutkan, pihaknya siap untuk melanjutkan perkara ini. “Kita siap meladeni ancaman mereka, kita tunggu panggilannya. Jangan main gertak, kalau mau ya nanti kita buka semuanya,” tukasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Ratu Sukmayani masih memilih untuk tutup mulut. Dia tidak mau berkomentar, saat wartawan koran ini menanyakan terkait rencana pelaporan dirinya pada pihak yang berwajib oleh Partai Demokrat. “Komentar apa? Nggak, nggak, nanti aja,” tuturnya sambil berlalu.
Terpisah, Ketua Bapilu DPC PDIP Kota Cirebon, Cicip Awaludin menyarankan, kepada para kader PDIP dan simpatisan BP untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu. “Saya sarankan, kalau tidak bisa bicara ya lebih baik diam. Lebih baik kita menyampaikan yang baik, karena pada prinsipnya yang dimulai dari hal baik akan berakhir dengan baik,” jelasnya saat melakukan kampanye simpatik di wilayah Perumnas, kemarin.
Dia pun mengimbau kepada kader dan simpatisan untuk tidak melakukan black campaign atau kampanye hitam pada calon mana pun. “Saya yakin sebenarnya itu tidak ada maksud apa pun. Kepada seluruh kader dan simpatisan, saya harap untuk saling menghormati dan tidak melakukan black campaign,” harapnya.
Terpisah, dihubungi melalui sambungan teleponnya, Sekretaris DPC Partai Demokrat yang juga tim kampanye internal Partai Demokrat, Cecep Suhardiman SH MH mengaku saat ini pihaknya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaporkan Ratu Sukmayani. Adapun pihak PDIP yang seolah menantang, Cecep tidak mau mempermasalahkan.
“Ini persoalan tindak pidana yang dilakukan seseorang, jadi tidak ada kaitannya dengan takut atau tidak. Yang jelas hukum harus ditegakkan. Penyebar fitnahnya juga jelas identitasnya. Karena ini delik aduan, ya menunggu yang bersangkutan ada waktu yang tepat,” tukasnya. (kmg)