Alokasi Anggaran Timpang

Selasa 19-02-2013,08:55 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Lebih Banyak Dana untuk Kegiatan, Ketimbang Honor Guru PAUD KEJAKSAN - Alokasi anggaran oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon tidak berimbang. Hal ini jadi penyebab pemberian honor untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Cirebon belum menyeluruh. Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Andi Riyanto Lie SE. Andi menilai anggaran untuk sektor pendidikan di Kota Cirebon sudah lebih dari cukup. “Anggaran pendidikan sudah lebih dari cukup. Anggaran yang ada sudah lebih dari 20 persen sesuai dengan Undang-undang,” ujarnya kepada Radar, Senin (18/2). Namun yang disayangkan, lanjut dia, selama ini pembagian atau alokasi anggaran dari disdik tidak berimbang untuk masing-masing bidang. Selama ini anggaran pendidikan yang ada lebih banyak untuk kegiatan. Bahkan, diakui Andi, ada sejumlah kegiatan yang merupakan duplikasi dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal, bila dibagi secara adil minimalnya jumlah guru PAUD yang menerima honor bisa lebih banyak. “Pengalokasian anggaran oleh Dinas Pendidikan banyak yang kurang tepat,” kritiknya. Apakah DPRD tidak memberikan pengawasan? Andi menjelaskan selama ini pihaknya sulit untuk menyisir anggaran di Dinas Pendidikan, karena dalam penyusunannya, disdik sering menyerahkan rencana kerja anggaran (RKA) di saat-saat terakhir. Sehingga anggota DPRD tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengakomodasi atau memeriksa rincian anggaran dengan baik. “RKA disdik baru diberikan saat-saat terakhir, jadi tidak ada kesempatan kita untuk menyisir anggaran yang ada. Dan ini selalu terulang, terjadi setiap tahun,” bebernya. Ke depan, lanjut dia, lembaga DPRD akan berupaya untuk memperketat pengawasan dan penyusunan anggaran khususnya untuk Dinas Pendidikan. Karena masalah anggaran di lingkungan pendidikan adalah hal yang klasik. “Anggaran besar tapi tidak maksimal penggunaannya,” jelasnya. Andi mengakui bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI), selama ini terkesal dianaktirikan. Dia cukup prihatin dengan minimnya perhatian pada guru PAUD. Padahal dilihat dari peranan dan fungsi, keberadaan PAUD sangat menentukan tumbuh kembang generasi muda. “Generasi muda masa depan kita baik buruknya kan diciptakan di usia satu sampai lima tahun. Kalau selama ini anak-anak tidak mendapat gizi dan pendidikan yang baik, bagaimana kita bisa mengharapkan mendapat generasi yang andal,” tuturnya. Sekretaris Komisi C DPRD Kota Cirebon, Taufik Pratidina ST mengakui bila selama ini bujet anggaran untuk guru PAUD masih sangat terbatas. Sehingga muncul solusi, sebelum ada penambahan anggaran, pola pembagian honornya akan dibuat secara bergantian. “Yang saya tahu keterbatasan anggaran, sehingga disiasati dengan bergantian,” jelasnya. Sebelumnya, Kabid PNFI Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Agus Muharam membeberkan data, dari 420 guru PAUD yang ada di Kota Cirebon, hanya 96 guru yang ter-cover untuk mendapatkan honor sebesar Rp350 per bulan. Hal itu sudah mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya berjumlah 86 guru. Agus tidak menampik bila sebenarnya anggaran untuk Dinas Pendidikan sudah lebih dari cukup, namun sayangnya pengalokasian untuk sejumlah bidang masih belum berimbang. “Sebenarnya anggaran pendidikan itu sudah banyak dan cukup, tapi yang disayangkan pembagiannya tidak merata,” ucapnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait