Inspektur Tak Harus Miliki Sertifikat Auditor
CIREBON - Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BK Diklat) Kota Cirebon, Drs Ferdinan Wiyoto MSi menjelaskan, sepengetahuan dia tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa kepala inspektorat harus memiliki sertifikat auditor.
Menurutnya, pejabat eselon atau struktural justru lebih ditekankan pada kemampuan manajemen atau mengatur agar OPD yang dipimpinnya berjalan dengan baik. Maka itu disertakanlah para pejabat eselon dalam pendidikan latihan kepemimpinan atau diklatmi.
“Setahu bapak, tidak ada aturan yang mengharuskan kepala inspektorat atau inspektur memiliki sertifikat auditor. Kalau namanya eselon justru sebenarnya lebih kepada harus mempunyai kemampuan untuk memenej, salah satunya lewat diklatpim yang diikuti oleh para pejabat,” bebernya kepada Radar di ruang kerja, kemarin.
Kecuali, lanjut dia, untuk para pegawai fungsional. Sertifikat seperti auditor, atau perencanaan itu memang diharuskan di bidang-bidang tertentu. “Kalau fungsional tertentu itu wajib. Tapi kalau struktural, ya lebih ditekankan soal kepemimpinannya. Karena bicara struktural, berarti bicara kepemimpinan,” ucapnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kota Cirebon mengkritisi penunjukan Kepala Inspektorat Kota Cirebon, Drs Sumanto oleh wali kota Cirebon. Anggota dewan menilai menjabat sebagai inspektur kota bukanlah hal mudah. Pejabatnya memiliki beban psikologis yang tinggi. Anggota DPRD juga mempertanyakan kompetensi Drs Sumanto dalam bidang audit laporan yang harus dibuktikan dengan sertifikat auditor.
“Dalam mutasi, harusnya perlu dipertimbangkan beban daripada SKPD yang ada. Karena bebannya tidak sama. Kepala inspektorat, misalnya. Inspektorat ini kan lembaga teknis dan juga sumber dari pengawasan, maka dari itu pimpinannya pun harus yang benar-benar kompeten,\" ujar anggota DPRD, Cecep Suhardiman SH MH.
Dikatakan Cecep, seorang kepala inspektorat harus juga memiliki sertifikasi auditor. \"Yang ditempatkan itu harus memiliki sertifikasi auditor,\" tandasnya. (kmg)