Minat Beli Rumah Bekas, Wajib Periksa 7 Hal Ini

Jumat 27-07-2018,11:17 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Memiliki rumah seken menjadi pilihan banyak orang. Salah satu alasan utamanya adalah lokasinya yang strategis. Namun, sebelum memutuskan beli rumah seken (bekas), perlu diperhatikan juga kondisi rumah tersebut.
Mengutip situs resmi rumah123.com, ada 7 hal penting yang harus diperiksa untuk memastikan kondisi rumah seken tersebut:
1. Kondisi Bangunan
Ajak orang yang paham bangunan semisal tukang atau kontraktor. Periksa fondasi, struktur bangunan, lantai, dan atap. Adakah yang retak, bekas air di dinding yang horizontal, dan apakah ada tanda serangan rayap.
Periksa lantai apakah ada yang mengembung, juga atap, serta dinding, apakah ada bekas air? Tutup semua keran, tapi buka keran utama atau hidupkan pompa air, lalu cari dinding atau lantai yang basah. Jika ada dinding yang basah ini bisa jadi renovasi yang besar biayanya.
2. Denah Bangunan 
Mintalah denah rumah terakhir apabila si pemilik rumah memilikinya. Periksa semua ruangan yang ada di denah tersebut, apakah cocok jumlah dan ukurannya ataukah ada ruangan yang hilang. Hal ini berguna untuk penempatan perabotan dan penataan ruangan lainnya.
3. Usia Bangunan dan Kelengkapan Fasilitas 
Tanyakan usia bangunan, kapan renovasi terakhir, apa yang direnovasi dan mengapa direnovasi? Periksa daya dan distribusi, serta kondisi kabel listrik. Rasakan sirkulasi udara di setiap ruangan, bila sumpek, apakah bisa diperbaiki dengan mudah atau harus dipasang AC.
Periksa intensitas cahaya di setiap ruangan, jika kurang cahaya, ruangan akan lembap, barang cepat berjamur dan menimbulkan bau. Periksa sumber air, gimana kondisi airnya, apakah baik, bisa digunakan untuk minum, mandi, atau mencuci mobil.
Periksa jalur pembuangan sisa rumah tangga dan WC, apakah masih lancar? Cek di mana posisi septic tank, di mana tempat pembuangan sampah dan jadwal pengambilannya. Periksalah juga jalur gas dengan cara yang sama dengan pipa air, apakah ada bau gas yang terasa di ruangan yang jauh dari dapur? Bila bangunan sudah berusia di atas 10 tahun biasanya sudah ada yang harus diganti.
4. Kondisi Lingkungan 
Cari tahu siapa aja tetangga sekitar rumah itu, sudah berapa lama mereka tinggal di situ. Kalau banyak rumah yang kosong, cari tahu mengapa? Apakah di daerah tersebut pernah atau sering terjadi banjir? Bagaimanakah akses keamanan menuju rumah tersebut? Ini bisa jadi petunjuk soal kenyamanan tinggal di lingkungan tersebut.
Coba jalani rute di hari kerja menuju tempat-tempat biasa kamu dan anggota keluarga beraktivitas. Berapa jarak sebenarnya ke pasar, ke rumah ibadah, ke sekolah, ke rumah sakit, pertokoan, dan lain-lain. Apakah lokasi rumah itu dekat dari jalur yang dilewati angkutan umum?
Coba pula berjalan-jalan di sekitar kawasan rumah itu saat malam. Kenapa malam? Selain tujuannya untuk melihat kondisi penerangan jalan, juga melihat kehidupan lingkungannya. Catat dan foto semua kekurangan yang kamu temui sebagai bahan negosiasi harga, dan sampaikan itu sebelum kamu mengajukan penawaran harga kepada si penjual rumah.
5. Periksa Tagihan yang Ada 
Pastikan pemilik lama telah membayar semua kewajibannya, tagihan listrik, telepon, air, gas, retribusi kebersihan dan keamanan, pajak rumah tahun berjalan, dan sebagainya.
6. Ricek Status Kepemilikan 
Hal ini sangat penting. Ketahui alasan pemilik menjual rumah itu, siapa nama yang tercantum di sertifikat rumah, apa hubungannya dengan si penjual, dan pertanyaan penting yang lainnya.
7. Pastikan Ada IMB 
Salah-satu syarat pengajuan KPR adalah IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Jadi, pastikan rumah tersebut memiliki IMB. Pasalnya, akan ada biaya tambahan jika IMB gak dipegang oleh si pemilik. Golongan pemugaran bisa kamu lihat di IMB ataupun di Dinas Tata Kota setempat. Periksa ukuran rumah yang tertera di sertifikat, PBB, dan IMB, cocok tidak dengan bangunan dan tanah yang sebenarnya. (mys/JPC)
Tags :
Kategori :

Terkait