Tensi darah Uswatun Nikmah sudah diperiksa. Normal. Tapi, kondisi kandungannya yang sudah menginjak 6 bulan itu belum dicek. \"Mudah-mudahan saja sehat,\" harapnya di Terminal Penumpang Bandarmasih, Pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Wajar Uswatun cemas atas kondisi si jabang bayi. Sebab, beberapa saat sebelum ditemui Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) kemarin pagi (4/8) itu, dia nekat melompat ke laut bersama sang suami. Dari lantai 2 kapal motor (KM) Satya Kencana IX. Itu harus dilakukan untuk menyelamatkan diri mereka. Sebab, kapal yang mereka tumpangi dari Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan Banjarmasin itu terbakar. KM Satya Kencana IX terbakar hebat di sekitar 54 mil barat daya Tanjung Selatan, Kalimantan Selatan, kemarin pukul 05.35 WIB. Kapal tersebut mengangkut 230 orang dan 141 kendaraan dari Surabaya menuju Banjarmasin. Satu orang dinyatakan meninggal. Menurut Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin Bambang Gunawan, 230 orang itu terdiri atas 198 penumpang dan 32 anak buah kapal (ABK). Sedangkan korban jiwa atas nama H Fauzi alias H Maki, 55, asal Bangkalan, Jawa Timur. Diduga, korban meninggal karena faktor usia dan kelelahan. Uswatun menceritakan, di pagi nahas itu, awalnya dirinya melihat para penumpang panik berlarian. Tapi, saat itu dia belum tahu penyebabnya. \"Ketika mau ke WC, suami melihat asap tebal. Dia balik mencari saya. Penumpang lainnya juga berlarian mau menyelamatkan diri,\" katanya. Karena api sudah membakar seluruh bagian kapal dan hawa panas semakin luas, Uswatun pun mengaku panik tak keruan. Setelah diberi pelampung, mereka akhirnya memutuskan lompat ke laut. Sekitar 15 menit di air, baru kapal sekoci datang. \"Perasaan saat itu campur aduk. Bingung, pasrah, dan takut,\" ungkap warga Lamongan, Jatim, itu. Chitya, bocah 10 tahun yang menumpang kapal bersama kedua orang tuanya, Jabir dan Sri Purwanti, tak kalah disaput trauma. \"Masih takut,\" ucapnya singkat. Pada saat kejadian, menurut keterangan Jabir dan Sri, para penumpang sudah berlarian keluar ke atas dek kapal. Ada sebagian yang langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan diri. \"Tunggu tangga kapal kelamaan. Kami akhirnya loncat. Suami sempat terpisah, tapi alhamdulillah ketemu di atas kapal Niki Sae,\" ucap Sri. Tak ada satu pun barang bawaan yang sempat diselamatkan. Hanya pakaian di badan. \"Baju ini dikasih penumpang kapal Niki Sae,\" ujar warga Surabaya itu. Niki Sae adalah salah satu kapal yang turut mengevakuasi para penumpang dan kru Satya Kencana IX. Menurut Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Junaidi, Niki Sae berkomunikasi dengan kapal Satya Kencana saat kebakaran terjadi. Setelah KM Niki Sae, menyusul KM Kumala dan tugboat Bina Marine 97 yang berada di sekitar lokasi terbakarnya kapal jenis roll on-roll off itu ikut membantu. Kementerian Perhubungan juga mengerahkan dua kapal untuk mengevakuasi. \"Pukul 11.25 Wita, KM Kumala telah menyisir perairan di titik musibah terbakarnya KM Satya Kencana IX dan tidak menemukan penumpang lainnya yang belum dievakuasi,\" ucap Junaidi ketika dihubungi Jawa Pos. KM Kumala mengevakuasi 89 penumpang dan kru. Sedangkan yang diselamatkan Niki Sae 140 orang. Semuanya dibawa ke Pelabuhan Banjarmasin. Bambang Haryo, pemilik kapal sekaligus penasihat PT Dharma Lautan Utama (DLU), merasa heran mengapa kapalnya bisa terbakar. Padahal, KM Satya Kencana IX itu merupakan kapal baru. \"Baru dibeli tahun lalu. Mesin dan alat keselamatannya masih bagus,\" katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Bambang berani memastikan bahwa seluruh peralatan dan perlengkapan sesuai dengan manajemen keselamatan. \"Dinakhodai nakhoda teladan. Sudah tiga kali mendapatkan penghargaan,\" ungkapnya. Bahkan, kapal tersebut sempat memperkuat angkutan Lebaran tahun ini. Kecurigaan Bambang, kebakaran terjadi lantaran ada barang bawaan berbahaya yang dimuat truk. \"Tidak ada X-ray untuk truk. Sehingga barang berbahaya yang diangkut truk tidak bisa diketahui,\" ucapnya. Untuk itu, pihaknya masih menunggu penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Bambang juga menampik adanya kelebihan muatan. Menurut dia, muatan kali ini lebih sedikit daripada yang seharusnya. Masqul Bukhari, salah seorang penumpang, mengaku menyaksikan langsung munculnya asap hitam di dek 2. Sopir yang tidur di dek 2 itu melihat api membubung tinggi. \"Tak ada cahaya matahari ketika itu. Bisa dibayangkan suasana ketakutan para penumpang,\" ujarnya. Bukhari langsung menuju bagian depan kapal. Tak lama kemudian, api muncul dan membesar hingga ke bagian belakang. \"Panasnya minta ampun. Saya ingin mencebur langsung ke laut, tapi belum diizinkan ABK.\" Karena sudah tak tahan, tanpa menunggu komando, Bukhari memberanikan diri terjun dari lantai 3 kapal. Dia berayun di tali yang menjuntai ke bawah. \"Setelah kapal pelampung diturunkan, tanpa komando penumpang terjun ke laut,\" terangnya. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya langsung memberangkatkan tim ke Banjarmasin kemarin siang untuk menyelidiki kebakaran kapal itu. Hanya, hingga tadi malam KNKT belum mendapatkan hasil penyelidikan mengenai penyebab kebakaran. \"Kami sedang klarifikasi,\" kata dia saat dihubungi Jawa Pos. (gmp/ay/ran/JPG/lyn/tyo/c9/ttg)
KM Satya Kencana IX Terbakar, Ibu Hamil 6 Bulan Bocah 10 Tahun Lompat ke Laut
Minggu 05-08-2018,11:55 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :