Keberadaannya Langka, Kue Tradisional Masih Diminati

Sabtu 25-08-2018,18:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Kue tradisional masih digemari banyak orang. Namun sayang, keberadaanya mulai langka. Pedagang sudah jarang menjual kue tradisional karena kalah bersaing dengan kue modern yang membeludak di pasaran. Pun demikian, usaha perdagangan kue tradisional tetap memiliki peluang menguntungkan bagi sebagian orang. Salah satunya Abdul Rokim (35) pedagang kue putu keliling. “Kue tradisional masih diminati. Penggemarnya banyak, itulah kenapa saya jualan kue putu,” kata dia kepada Radar Indramayu, Jumat (24/8). Biasanya, pria asal Brebes, Jawa Tengah, itu berjalan kue putu pada sore hingga malam hari. Jika gerobaknya lewat, akan terdengar bunyi khas yang keluar dari alat kukusan putu di gerobak. Bunyi itu pula sekaligus menjadi pemberitahuan, kalau dia lewat. “Asal saya lewat, orang bergegas pada keluar rumah. Laris dagangan,” kata dia. Tak hanya menguntungkan, jualan jajanan rakyat yang semakin langka ini juga menyenangkan. Hampir setiap hari dia difoto oleh pembeli untuk kemudian mengunggahnya di media sosial. Abdul mengaku tak keberatan menjadi sasaran foto selfie maupun swafoto. “Saya malah seneng banget, dagangan jadi populer. Jadi kayak artis,” tutur dia sembari tersenyum. Lebih dari itu, dengan mempopulerkannya di medsos, dia berharap kue tradisional tetap bertahan dan terus diminati masyarakat. Tak hanya kalangan dewasa, tapi juga anak-anak. Termasuk Yati, ibu rumah tangga warga Kecamatan Sukra. Kue putu menjadi favoritnya dan keluarganya. Kue Putu menjadi santapan yang praktis, manis dan harganya relatif murah hanya Rp 500 rupiah per potong. \"Sangat disayangkan keberadaan kue tradisional seperti putu ini sudah mulai langka dijual. Kalaupun ada biasanya berebutan karena cepat habis,\" katanya. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait