Tangkuban Parahu Lima Kali Meletus

Kamis 07-03-2013,08:49 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LEMBANG – Pasca ditetapkan status waspada sejak Kamis (21/2) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Tangkuban Parahu terus menunjukkan aktivitasnya. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya letusan namun dalam skala kecil. Pos pemantauan masih memberlakukan status waspada level 2 pada gunung yang terletak antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang itu. Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu mencatat ada letusan sebanyak lima kali dalam dua hari terakhir ini, sehingga aktivitas pengunjung dan pedagang harus dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan dan menunggu status gunung menjadi normal kembali. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Moch Faqih membenarkan peningkatan aktivitas itu, dibuktikan dengan letusan permukaan (freatik) yang terakhir terjadi pada Rabu, (6/3), pukul 05.59 WIB. “Ada peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu, hingga saat ini statusnya masih dalam tingkat waspada level 2 ditandai dengan letusan disertai dengan keluarnya abu vulkanik pada selasa pagi,\" ucap Fakih saat ditemui di Kawasan Gunung Tangkuban Parahu, Rabu (6/3). Letusan freatik ini, yang terjadi lima kali dalam dua hari terakhir ini, diharapkan pada penduduk sekitar gunung untuk tidak terlalu mengkhawatirkan letusan ini karena belum membahayakan. \"Warga jangan panik dengan peningkatan ini, kami terus berkoordinasi dengan pos pengamanan, BPBD selalu siap 24 jam untuk memantau aktivitasnya,\" tambahnya. Dia mengungkapkan, peningkatan aktivitas ini terjadi setelah asap putih membumbung tinggi dari dasar kawah, tiba-tiba secara bertahap keluar semburan asap hitam pekat dibarengi suara bergemuruh. Letusan itu mengakibatkan beberapa anggota BPBD yang memantau aktivitas gunung segera menyelamatkan diri dan turun meninggalkan kawah ratu menuju pos pemantauan berjarak 4 kilometer. \"Kebetulan, saat itu saya sedang merekam peningkatan kondisi kawah menggunakan telepon seluler, tiba-tiba freatik muncul diawali asap putih keluar dari lubang kawah ratu,\" ungkapnya. Dari pantauan, ratusan kios yang berjejer di bibir kawah telah ditinggalkan pemiliknya. Bahkan menurut petugas BPBD setempat, barang dagangan milik pedagang sudah mulai diangkut sejak Senin, (5/3) karena peningkatan aktivitas gunung tersebut. Abu vulkanik juga menutupi semua atap kios dan lokasi parkir kawasan wisata alam itu. Selain itu, bau gas kawah itu sangat menyengat hidung, beberapa petugas BPBD bahkan harus menggunakan masker untuk memantau aktivitas Tangkuban Parahu. Kecepatan angin pun cukup kencang, apabila ada aktivitas di sana dikhawatirkan sangat berbahaya bagi pengunjung dan pedangang. Sementara itu, papan peringatan BPBD sudah mulai dipasang di berbagai lokasi yang dapat dilihat oleh warga, dalam tulisannnya BPBD mengimbau tidak boleh ada aktivitas warga dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tangkuban Parahu karena mengalami peningkatan aktivitasnya. (dep)

Tags :
Kategori :

Terkait