Subur: Kemenangan Ano Bukan karena Kekuatan Mesin Partai Golkar
HARJAMUKTI - Internal partai Golkar Kota Cirebon tak membantah bila pelaksanaan musyawarah daerah luar biasa (musdalub) bisa dilaksanakan. Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD partai Golkar Kota Cirebon, Agung Supirno SH menegaskan, musdalub bukan sesuatu dengan wajah yang seram, akan tetapi bisa menjadi anak baik apabila dalam proses persalinannya didasari semangat gotong royong ke arah perubahan yang lebih baik.
“Musdalub untuk mengembangkan partai mencapai target suara di Pemilu 2014. Tapi, itu semua dikembalikan lagi kepada semua kader, soal perlu tidaknya musdalub, karena kembali lagi bahwa musdalub adalah bagaimana kita melahirkan anak baik,” katanya melalui pesan pendek, Jumat (8/3).
Agung mengungkapkan saat ini partainya tidak kehilangan stok kader terbaik untuk menjadi figur pilihan ketua DPD Golkar Kota Cirebon, seandainya ada musdalub.
Jika merunut dari kemenangan Pilwalkot 2013, lanjut Agung, artinya organisasi partai masih solid sampai dengan akar rumput. Tinggal bagaimana melakukan koordinasi dan komunikasi saja.
Terpisah, mantan Ketua Bapilu partai Golkar, Subur Karsa, menyesalkan pernyataan Didi Sunardi sebagai ketua partai Golkar yang mendesak Ano Sutrisno maju sebagai calon ketua DPD Golkar Kota Cirebon bila musdalub berlangsung. Menurutnya, Didi harus lebih cermat karena saat ini Ano akan dilantik menjadi wali kota Cirebon hingga lima tahun mendatang. Alangkah baiknya, kata dia, partai Golkar tidak menarik-narik Ano ke dalam bursa musdalub. “Biarkan Ano konsentrasi sebagai wali kota, karena beliau saat ini adalah milik warga Kota Cirebon, bukan milik partai Golkar,” tegasnya.
Subur bahkan mengingatkan kepada Golkar untuk tidak menjadi pahlawan kesiangan. Sebab kemenangan Ano pada pilwalkot tidak mutlak karena partai Golkar, akan tetapi kerja keras tim Ano-Azis yang bekerja tidak kenal lelah memenangkan pasangan rival berat Bamunas-Priatmo itu. Karenanya, Subur menyayangkan dengan munculnya berbagai statemen kemenangan Ano Sutrisno karena kekuatan mesin partai Golkar. “Kemenangan Ano-Azis karena kerja keras tim sukses keduanya, bukan karena kekuatan mesin partai Golkar,” tandasnya. (abd)