Ulat Bulu Serang Cijati

Selasa 12-03-2013,23:04 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Nempel di Pohon, Jumlahnya Mencapai Puluhan Ekor MAJALENGKA – Hama ulat bulu kembali menyerang wilayah Majalengka. Sejak satu bulan terakhir ini ulat bulu menyerang pohon rambutan dan beberapa pohon lainnya. Didin warga kelurahan Cijati mengatakan, munculnya ulat bulu berukuran kecil menempel di daun rambutan saat kondisi buah masih hijau. Dalam satu tangkai, ulat tersebut berjumlah mencapai 10 ekor. “Selain di pohon rambutan, jenis pohon lain seperti angsana juga terserang. Dalam satu tangkai ada puluhan dan dalam hitungan hari terus membesar,” katanya. Menurut dia, ulat tersebut sebesar ibu jari dengan panjang sekitar 10 sentimeter dan panjang bulu 1 sentimeter. Bahkan beberapa ulat tersebut menumpuk hingga 6 ekor. Hal yang sama juga diungkapkan Yudi yang  tubuhnya nyaris diserang ulat bulu ketika hendak memetik rambutan di kebunnya. Semula ia tidak mengira kalau pohon rambutan miliknya dipenuhi ulat bulu. Yudi pun langsung memanjat pohon tersebut. Dia baru sadar ketika seluruh tubuhnya gatal-gatal karena terkena bulu ulat tersebut. “Saya baru memetik beberapa tangkai saja ternyata badan langsung gatal. Begitu saya lihat ulat bulunya sangat banyak,” ungkapnya. Yudi mengaku, akibat serangan ulat bulu tersebut, kini beberapa pohon rambutan yang sudah berbuah dibiarkan begitu saja. Padahal, beberapa buah sudah terlihat matang dan dibiarkan busuk. Menurut dia, ulat bulu tersebut juga menyerang jenis pohon lainnya termasuk angsana yang berada di pinggir jalan serta pepohonan di lingkungan Gelanggang Generasi Muda (GGM). Bahkan, ulat bulu berukuran besar nyaris memenuhi pohon. Dirinya dan warga setempat mengaku pernah berupaya membasmi beberapa ekor ulat dengan cara di bakar. Namun ulat tersebut malah semakin banyak. Mereka mengaku aneh dengan munculnya ulat bulu yang jumlahnya cukup banyak. Pasalnya hewan tersebut biasanya tak berlangsung lama karena akan bermetamorfosis menajdi kupu-kupu. Sementara ulat bulu kali ini hidup berbulan-bulan hingga tumbuh semakin besar dan seperti berkembang biak dengan cara bertelur. “Kami berharap ada penelitian dari pihak berwenang terkait ulat yang sudah cukup lama. Apalagi perkembangbiakannya malah tambah banyak saja,” paparnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait