CIREBON-Uji kelayakan Gedung Sekretariat Daerah (Setda) sudah berjalan dua hari. Metode yang digunakan hammer test. Untuk mengetahui kekuatan beton. Sekaligus menjadi indikator apakah gedung delapan lantai itu layak digunakan atau tidak. Konsultan Manajemen Konstruksi (BK) PT Bina Karya Utama, Herry Mujiono menjelaskan, hasil pengujian itu akan disimpulkan setiap pekannya. Ia belum bersedia bicara angka. Tetapi secara visual rentang penilaian 250-300 sudah terpenuhi. “Kalau dihitung masih di skala yang kita inginkan. Antara 250-300. Tapi itu baru visual ya,\" ujar Herry kepada Radar Cirebon. Dari hasil itu, pihaknya bakal melakukan penghitungan lagi. Hasilnya baru bisa dilihat tiga hingga empat hari ke depan. \"Ya mudah-mudahan tidak ada masalah ya,” ucap dia. Tahapan selanjutnya tinggal melakukan tes arsitektur. Setelah itu baru mengacu pada mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP). MEP ini sangat penting untuk mengeuji sistem kontrol. Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah/air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih. \"Jadi kita bertahap saja. Tapi pengujian ini dilakukan seluruhnya,\" jelasnya. Ia yakin, pengujian ini tidak ada masalah. Mengingat sebelumnya sudah dilakukan tes serupa oleh vendor. Misalnya pengujian lift sudah, listrik, genset, hydrant, yang dilakukan masing-masing penyedia jasa. “Jadi ini tinggal pembuktiannya saja. Mudah-mudahan bisa kurang dari tiga minggu,\" jelasnya. (jml)
Uji Kelayakan Gedung Setda Butuh Waktu Tiga Pekan
Kamis 27-09-2018,16:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :