Ketua RT Diduga Cabuli Balita

Jumat 15-03-2013,08:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Seorang ketua RT berinisial W (50) warga Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, tega berbuat cabul kepada warganya sendiri yang masih balita, Mawar (4). Kasus dugaan pencabulan itu terungkap setelah korban sering mengeluh kesakitan dan mengaku kalau kemaluannya telah dicoblos-coblos oleh W. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, kasus dugaan pencabulan itu diketahui karena kecurigaan sang nenek, Khadijah (50) yang merasa aneh dengan tingkah laku cucunya. Mawar sering kesakitan ketika digendong dengan posisi kaki mengangkang. Sekitar tanggal 2 Maret 2013, tante Mawar, Lilis (23) mengajak jalan-jalan Mawar ke pasar malam di Lapangan Pabuaran. Saat jalan-jalan tersebut, Lilis menanyakan perihal keanehan yang ada pada Mawar, terutama sakit pada bagian kemaluannya. Dengan polos seperti anak-anak balita lainnya, Mawar mengaku bahwa kemaluannya dicoblos-coblos oleh W. Pernyataan Mawar sontak membuat tante dan neneknya terkaget-kaget. Pasalnya, W sangat dekat dengan Mawar, bahkan sudah seperti anak sendiri. Tidak mau berlarut-larut, baik Lilis maupun Khadijah langsung memeriksa kemaluan (vagina) Mawar. Dia melihat, lubang vagina cucunya itu sudah melebar seperti baru dimasukin sesuatu. Keanehan lainnya, vagina Mawar sering mengalami keputihan dan sedikit terdapat darah. Akhirnya pada Jumat (8/3), Lilis bermaksud mengobati Mawar di RSUD Waled. Namun, pihak RSUD Waled mulai curiga dengan keadaan alat kelamin Mawar, dan mengimbau agar pihak keluarga meminta surat keterangan dari Polsek Pabuaran. Pihak keluarga pun mendatangi Polsek Pabuaran dan menceritakan kasus tersebut. Polsek Pabuaran langsung bertanya kepada Mawar. Lagi-lagi, Mawar mengatakan, bahwa W mencoblos-coblos kemaluannya. Akhirnya, pihak Polsek Pabuaran menangani kasus yang diduga pencabulan ini. Rabu (13/3), Mawar melakukan visum dan sampai sekarang Polsek Pabuaran masih menunggu hasil visum dari RSUD Waled untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Radar mencoba mendatangi kediaman Mawar di Desa Sukadana. Radar pun menanyakan langsung kepada Mawar terkait apa saja yang telah dialaminya. Mawar mengatakan, kemaluannya pernah dicoblos-coblos oleh W. “Di toblos-toblos (coblos-coblos) sama bapak (W, red),” ujar gadis kecil itu. Sementara itu, Lilis kepada Radar mengatakan, dia awalnya tidak bermaksud melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pabuaran. Namun karena pihak RSUD Waled meminta agar dia melapor, akhirnya dia bersama keluarga melapor  ke Polsek Pabuaran. Lilis menceritakan, saat ini, ibunya Mawar sedang bekerja di luar negeri, sedangkan ayahnya tempat tinggalnya jauh, sehingga Mawar dititipkan ke neneknya. Dia meminta agar kasus tersebut diusut tuntas agar jelas siapa pelaku yang mencabuli keponakannya. “Kami meminta kasus ini diungkap secara transparan agar bisa diketahui siapa orang yang mencabuli keponakan saya,” ujar Lilis. Sementara, Kapolsek Pabuaran AKP Sembiring mengatakan, pihaknya kini tengah menunggu hasil visum dari RSUD Waled. Hasil visum tersebut sebagai acuan apakah memang telah terjadi tindakan pencabulan terhadap korban. Apabila terbukti, lanjutnya, pihaknya akan menyerahkan ke bagian PPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) Polres Cirebon. “Kita masih nunggu visumnya. Kalau memang terbukti, maka kita serahkan ke PPA Polres,” ujar Sembiring. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait