Sri Maryati Tinggalkan PDIP

Senin 18-03-2013,16:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Menjelang pemilu 2014 partai politik berlomba untuk menyusun daftar caleg. Muncul kejutan, politisi PDIP Sri Maryati SPd mendadak mengundurkan diri dari keanggotaan PDIP Kota Cirebon. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, Sri Maryati mengundurkan diri dari partai berlambang kepala banteng moncong putih, karena merasa tidak dibutuhkan lagi oleh PDIP yang telah mengantarkannya ke kursi anggota DPRD periode 2004-2009. Bahkan hingga saat ini tidak masuk ke dalam struktur kepengurusan DPC. Belum lagi pernikahannya dengan politisi partai Golkar, sedikit banyak berimbas dengan karir politiknya di PDIP. “Sri Maryati mengundurkan diri karena  merasa tidak lagi dibutuhkan oleh partainya, makanya memilih mundur,” kata salah satu sumber di lingkaran PDIP. Mundurnya Sri, dikabarkan akan mengikuti pencalegan  dari partai lain, apalagi Sri pernah disebut-sebut masuk ke dalam Partai Nasdem, walaupun kemudian saat itu Sri membantah dan tetap berada di PDIP. Namun kabar lain menyebutkan, Sri mundur karena ingin konsentrasi di salah satu lembaga riset Australia, salah satu persyaratannya tidak menjadi kader partai. Oleh karenanya istri politisi Partai Golkar, Dahrin Sahrir ini memilih mundur dari PDIP. Ketua DPC PDIP Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi saat dikonfirmasi di gedung dewan akhir pekan kemarin, membenarkan Sri Maryati secara resmi telah mengunudurkan dri dari PDIP. Bahkan kartu tanda anggota (KTA) PDIP juga sudah dikembalikan ke DPC. Karena itu atas keinginan pribadi yang bersangkutan, maka DPC menerima pengunduran dirinya.  “Iya benar, surat pengunduran diri Bu Sri sekitar dua pekan lalu kami terima, termasuk menyerahkan KTA dan itu semua sudah kami terima,” kata Edi. Lebih jauh, Edi menjelaskan, alasan Sri Maryati mundur, karena yang bersangkutan ingin bekerja di salah satu lembaga riset dari Australia, dan salah satu persyaratannya adalah bukan anggota partai politik. Karena itu adalah hak pribadi, maka PDIP mempersilakan Sri mundur dari partai yang telah membesarkan namanya, dan PDIP tidak bisa menghalangi. Pihaknya mengaku saat ini sedang berkonsentrasi pencalegan, rencananya berkas nama-nama caleg akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 9 April  mendatang. Apaklagi belum lama ini bakal calon legislatif  sudah mengikuti psikotest dan scoring yang dilakukan oleh DPD PDIP Jawa Barat. “Berkas akan dikirim ke DPP sebanyak 90 orang, sedangkan yang akan kami serahkan ke KPU hanya 35 orang. Dengan kata lain, 55 nama akan dicoret  dari pencalegan,” tuturnya. Namun demikian, dari nama-nama caleg, justru didominasi dari struktur partai, berbeda dengan caleg perempuan yang paling banyak malah dari luar PDIP, karena harus memenuhi syarat minimal 30 persen perempuan. Terpisah, Sri Maryati saat dikonfirmasi kemarin (17/3), belum bisa memberikan keterangan karena sedang berada di Jakarta. “Besok saja ya wawancaranya, masih di Jakarta,” katanya melalui pesan singkat. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait