CIREBON-Fasilitas selter yang sudah dibenahi, rupanya tidak serta merta menarik pedagang. PKL tak luluh begitu saja. Mereka masih ragu dengan prospek usaha di lahan relokasi tersebut. Seperti yang diungkapkan Sopyan (45), pedagang rokok ini berharap ada opsi lain. Yang tidak mengharuskan pindah dari lapaknya sekarang. “Saya ini langganannya ojek online. Paling banyak kan jajan rokok sama kopi. Kalau pindah, bisa kabur semua,” ujarnya. Faktor lain yang membuatnya keberatan ialah karyawan perkantoran di sekitar lapaknya. Saat jam istirahat mereka biasa mencari makanan kecil. Juga kebutuhan lainnya. Dari dua pelanggan inilah warungnya hidup. “Repot kalau harus pindah. Ini warung juga punya bos. Makanya saya harus laporan dulu,” katanya. Sementara pedagang pecel lele, Ahmadi juga keberatan. Pasalnya, ukuran kios tidak memadai untuk jenis dagangan seperti dirinya. Saat ini saja, ia menggunakan gerobak besar. Di dalamnya ada kompor, penggorengan meja dan tempat duduk. Di selter, tentu saja gerobak ini tidak bisa dibawa. Yang jadi masalah, peralatannya juga tidak akan cukup di lapak yang disediakan. “Saya mending pindah ke jalan lain. Daripada masuk ke situ, risikonya besar,” ucapnya. Pindah tempat jualan bukan tanpa konsekuensi. Setidaknya Ahmadi bakal memulai usahanya dari nol. Tapi opsi ini dirasa lebih masuk akal ketimbang masuk selter. Belum lagi histori para pedagang di selter lain yang kebanyakan mengeluhkan sepinya pembeli. (myg/awr-mg)
PKL Masih Ragu untuk Tempati Selter
Rabu 16-01-2019,15:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :