Ini Alasan Disdik Jabar Larang Rayakan Valentine

Sabtu 15-02-2020,18:00 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON - Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Barat mengeluarkan surat edaran (SE) terkait untuk tidak merayakan Valentine Day bagi kalangan pelajar. Sekolah diminta mampu mengawasi siswanya, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Lantas, bagaimana respons mereka?

Surat Edaran nomor 430/766 itu menuliskan imbauan untuk tidak merayakan Valentine Day, dalam rangka membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia, serta dalam upaya menjaga peserta didik terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya.

Sedikitnya terdapat dua poin yang di instruksikan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat Drs H Islam Widya Hikmat MSi dalam SE tersebut. Pertama, peserta didik diimbau untuk tidak merayakan Valentine Day, baik di dalam atau di luar lingkungan sekolah. Dan poin ke dua, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta diminta untuk melakukan pemantauan kegiatan peserta didik.

Saat di konfirmasi di kantornya di Jl Cipto Maungkusumo, Kepala Sub Bagian Tata Usaha KCD Pendidikan Wilayah X Iin Suprialin membenarkan SE tersebut. Meski tidak banyak yang disampaikan, Iin mengatakan, diedarkannya surat tersebut beralasan.

Dikatakan Iin, Valentine Day lebih banyak mudarat atau hal yang tidak bermanfaat, dibanding hal positif yang diperoleh siswa. Iin menambahkan, Valentine Day adalah bukan suatu ajaran. “Kami sudah mengimbau sekolah, mau melaksanakan atau tidak ya silahkan,” kata Iin, kepada Radar Cirebon, Jumat (14/2).

Kepala SMKN 2 Cirebon Dharyatmo Kismono melalui Wakasek Bidang Humas Loeloes R Hakim, juga sepakat dan merasa setuju dengan SE yang dikeluarkan KCD Pendidikan. Pihaknya menyosialisasikan edaran kepada siswa melalui agenda Literasi Alquran, yang setiap Jumat rutin dilakukan.

“Kebetulan momentumnya tepat, sekarang (kemarin, red) hari Jumat. Kami mengimbau siswa untuk tidak merayakannya. Kami sampaikan ke anak, bahwa itu bukan budaya kita,” tuturnya.

2

Loeloes mewakili sekolah juga menolak Valentine Day. Dikatakannya, setiap tahun SMKN 2 selalu melarang siswanya untuk merayakan momentum yang identik sebagai hari kasih sayang itu. Meski begitu, pihak sekolah menghormati beberapa siswa non muslim. Dengan cara memisahkan ruang belajar/kelas, ketika Literasi Alquran sedang dilakukan. “Yang non muslim kita juga memanggil tokoh agama mereka,” katanya.

Loeloes bersyukur, sejauh ini siswa dan siswinya tidak pernah merayakan Valentine dan menyerupai simbol-simbol semacamnya. Seperti memberikan hadiah kepada lawan jenis, atau kejutan lain yang dimaksudkan untuk memperingati momentum Valentine Day. Namun begitu, ia tetap menghormati siapapun yang merayakan Valentine, selagi itu bukan peserta didiknya. “Mungkin, bagi orang yang merayakannya, valentine itu memang baik,” jelasnya.

Sama halnya seperti yang disampaikan Kepala SMAN 8 Cirebon Drs Dena Hendiana MM. SMAN 8 tidak memiliki tradisi Valentine Day. Sebelum 14 Februari kemarin, pihak sekolah selalu mengingatkan peserta didiknya, bahwa Valentine Day bukanlah budaya mereka. “Surat edaran KCD Pendidikan sudah disampaikan kepada guru-guru, untuk meneruskannya kepada siswa di kelas mengenai himbauan tersebut,” terangnya.

Wakasek Humas SMAN 2 Cirebon Hj Nunung Sumiyati mengatakan, Valentine Day bukan tradisi masyarakat Indonesia. Peserta didiknya telah mengerti dan patuh. Alasan itu, membuat SMAN 2 tidak mensosialisasikan SE KCD Pendidikan Wilayah X kepada para siswanya.

“Kami menganggap siswa sudah mengerti dan dewasa. Larangan itu sangat tepat dan kami setuju,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang siswa SMAN 4 Kota Cirebon M Ridho, mengaku telah mendapatkan imbauan untuk tidak merayakan valentine dari gurunya. Himbauan itu disampaikan sang guru melalui Grup WhatsApp kelas. Ridho juga mengaku abai terhadap Valentine Day.

Namun, pelajar kelas X ini punya caranya sendiri dalam memanfaatkan momentum ini. Yakni sekedar untuk berburu diskon. “Biasanya kan ada tuh promo-promo Valentine. Ya dimanfaatin saja,” katanya.

Hal senada dikatakan Fika Putri Yasmin. Fika mengaku tidak pernah merayakan. Dia pun tidak mempermasalahkan adanya surat edaran tersebut. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait