70 Guru Digembleng Kepenulisan

Kamis 20-02-2020,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyelenggarakan Workshop Kepenulisan Guru bertema Menulis Gaya Hidup Guru Profesional, Rabu (19/2). Kegiatan yang berlangsung di Aula PGRI Kabupaten Kuningan itu diikuti 70 utusan guru SD, MGMP, utusan SMA dan unsur MKKS SMP se Kuningan.

Ketua PGRI Kabupaten Kuningan H Pipin M Aripin menjelaskan alasan kenapa PGRI workshop kepenulisan. Menurut dia, PGRI itu memiliki domain tidak hanya perjuangan dan pekerjaan, tetapi ada pula sisi peningkatan mutu dan kualitas.

“Kita sebagai guru, ingin memberikan kontirbusi kepada daerah. Di mana PGRI harus ada di garda terdepan dalam pendidikan,” tandas Pipin, diamini Ketua Panitia Abdul Hanan.

Pipin ingin sinergi antara pemerintah daerah dan PGRI terus dipelihara baik. Sehingga menimbulkan efek positif. Ia mengajak untuk membangun jati diri tanpa mengesampingan etika. Maka harus pakai tata krama karena organisasi ini, organisasi pengkritik yang tidak bisa semudah itu turun ke jalan.

“Bukan masalah berani tidak berani, tetapi etika, attitude harus kita tampakan pada masyarakat,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut dikatakan, PGRI juga harus tahu bagaimana bisa menyebarkan ilmu, bagaimana menyampaikan aspirasi dengan cara-cara lugas dan santun. Para guru jadi garda terdepan. Tunjukan kualitas pendidikan di Kuningan itu bukan bersandar dari satu segmen, tapi PGRI  memulai mengakar dengan mandiri.

Menurutnya, guru itu tidak hanya, tapi juga harus cerdas agar bangsa ini makin maju. Guru itu perannya bukan ganda tapi multifungsi, multitasking, jadi semua harus bisa. Terlebih para guru sudah biasa bermasyarakat dan jadi panutan di masyarakat, maka mesti bisa menuangkan isi hati dan pikiran, kesulitan para guru itu melalui tulisan.

\"Saya harap dari workshop ini, semua guru bisa menulis, membuat sabuah karya dalam sebuah tulisan,” harap Pipin.

Disampaikanya pula bahwa PGRI akan bekerjasama dengan penerbit untuk mempublikasikan hasil tulisan-tulisan para guru. Oleh karena itu jangan takut hasil tulisannya jelek, intinya harus memulai belajar dari hari ini. Apalagi ke depan guru-guru punya kewajiban bisa menuangkan apa yang menjadi karyanya di sebuah buku. Yang tentu bermanfaat bagi pembaca.

Sementara itu, saat hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati M Ridho Suganda menegaskan kemajuan teknologi harus ditopang dengan kesigapan dan kesiapan seluruh elemen masyarakat. PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan harus terus berperan aktif dalam pengembangan profesi guru, pembangunan, pendidikan dan ilmu serta kemasyarakatan.

“Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan dan pendidikan dituntut memiliki integritas dan kemampuan profesional tinggi. Tentu agar mampu melaksanakan darma baktinya mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap dia.(tat)

Tags :
Kategori :

Terkait