Yoga Move On

Selasa 28-04-2020,05:13 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

“Apakah Anda terus memperbarui ilmu yoga?” “Iya, pak. Setahun sekali saya ikut workshop.” “Di mana…?” “Di Malaysia, pak.” “Kenapa Malaysia?” “Sudah nyaman dengan gurunya. Sudah seperti keluarga.”

“Di Surabaya ini ada berapa guru yoga?\" “Banyak sekali, pak.\" “100 orang?” “Ratusan, pak.” “200?” “Kurang lebih.” “Sampai umur berapa akan terus menjadi guru yoga?” “Sampai saya masih diperlukan.” “Apakah dengan bertambahnya umur seseorang kelenturan badannya berkurang?” “Tidak, pak. Sepanjang terus latihan.”

“Saya sering semedi, tapi belum pernah yoga. Yoga itu lebih ke olahraga atau olah jiwa?\" “Samadhi yang lebih ke jiwa. Yoga itu untuk kelenturan dan kekuatan tubuh. Pose-pose yoga itu alat/tool untuk menuju samadhi.\" “Oh…. Jadi…\" “Jadi di yoga itu, istilahnya, ada 9 limbs of yoga.\" “Maafkan… Saya tidak mengerti…”

“Yama (abstinences), niyama (observances), asana (yoga postures), pranayama (breath control), pratyahara (withdrawal of the senses), dharana (concentration), dhyana (meditation) dan samadhi (absorption).\" “Saya pusing….Itu dilakukan dalam satu sesi yoga?”

“Samadhi itu tujuan akhir yoga. Menuju samadhi itu tidak mudah. Kebanyakan, yang dilakukan, hanya sampai asana (pose/gerakan) saja.\" \"Oh….\" “Kebanyakan hanya sampai keringetan saja. Hehehe…\"

“Pertanyaan terakhir: apakah Anda merasa diri Anda sedikit kewanita-wanitaan?\" “Tidak, pak”. “Maafkan. Terima kasih.” “Sama-sama, pak”. “Kapan punya studio sendiri?\" “Sekarang belum ada rencana, pak. Untuk punya studio sendiri tidak mudah.”

“Orang tua kerja apa?” “Pensiunan karyawan swasta pak.” \"谢谢你. 保重\". \"不客气". “Lho, Anda bisa bahasa Mandarin?\" “Tidak, pak.\" “Kok bisa menjawab dalam bahasa Mandarin?” “Dibantu teman di sebelah pak.” Hahaha. Tidak bisa bahasa apa pun tidak apa-apa. Yang penting bisa move on. (dahlan iskan)

Tags :
Kategori :

Terkait