Tertinggal Tes PCR, Kasus Covid-19 Bisa Berlarut-larut

Rabu 13-05-2020,12:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Menurut Edial, biaya rapid test bervariasi. Dimulai dari sekitar Rp150 ribu hingga Rp400 ribu. Namun, bisa juga gratis dengan subsidi.

PCR FK-UGJ

Di tengah penantian hasil pemeriksaan swab di Labkesda Jabar, Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ) sesungguhnya menawarkan peluang untuk kecepatan hasil. Sehubungan dengan telah dioperasikannya PCR dan telah menuntaskan pemeriksaan kurang lebih 63 sampel hingga kemarin.

Dekan FK-UGJ, Dr Catur Setiya Sulistiana MMed Ed menjelaskan, Laboratorium FK-UGJ bakal mengoptimalkan RTPCR. Bahkan Pemerintah Kabupaten Cirebon sudah menyiapkan reagent sebanyak 1.000.

Fokus Pemkab Cirebon juga sudah kepada tes masal. Apalagi dengan adanya ahli bio molekuler dua orang, sehingga kapasitas laboratirum bisa maksimal dengan sekitar 216 sampel per hari. “Kalau kondisi  biasa bisa sampai 200 sampel, tapi spesimen yang masuk ke FK belum banyak,” tuturnya.

Setiap hasil pemeriksaan swab di FK UGJ juga dilaporkan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Tapi sekarang sudah dapat mengirim langsung ke BNPT dan tidak harus mengirimkan laporan, karena FK UGJ sudah punya akun sendiri.

Dari jumlah 60 hasil pemeriksaan swab itu, tidak hanya dari Kabupaten Cirebon tetapi wilayah Ciayumajakuning. Termasuk dari Kota Cirebon juga ada. Sample swab diperiksa melalui proses ekstraksi RNA selama 3 jam, pembacaan hasil 2 jam. Sehingga waktu yang dibutuhkan total 5 jam. “Akurasinya 95 persen,” ucapnya.

Untuk Kota Cirebon, kata Catur, sudah kerjasama. FK-UGJ juga mengajak Pemerintah Kota Cirebon bersama-sama memanfaatkan PCR. Apalagi gubernur Jawa Barat sudah mengarahkan untuk pemeriksaan swab bisa ke laboratorium FK UGJ. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait