INDRAMAYU – Memperingati Hari Donor Darah Sedunia, DKM Al Furqon Haurgeulis bersama Unit Transfusi Darah Palang Marah Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu menggelar kegiatan Sedekah Donor Darah, Sabtu (13/6). Kegiatan bersama di masa Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional yang didukung Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Haurgeulis ini, sukses menorehkan rekor pendonor sukarela terbanyak untuk kepentingan kemanusiaan.
Dimulai sekitar pukul 16.00 hingga 21.00, berhasil terkumpul sebanyak 194 labu kantong darah yang berasal dari para pendonor. Mulai dari pegawai, pedagang, pelajar serta ibu-ibu yang merupakaan jamaah masjid Al Furqon.
Salah satunya adalah Eko Koswara, warga Blok Lebak Desa Sukajati. “Saya selalu rutin mengikuti kegiatan donor darah yang diadakan di DKM Al Furqon Haurgeulis. Selain bermanfaat bagi kesehatan, saya juga dapat membantu orang yang membutuhkan,” tuturnya.
Pengurus DKM Al Furqon, H Moh Ali Nurhidayat menjelaskan, kegiatan donor darah yang program kerja sama rutin bersama PMI Indramayu sejak tahun 2016 ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan darah selama pandemi Covid-19.
Pihaknya bersyukur, antusias masyarakat jamaah masjid Al Furqon sangat tinggi hingga terkumpul sebanyak 194 labu. Ini merupakan pencapaian tertinggi selama kegiatan donor darah yang diselenggarakan di wilayah Kecamatan Haurgeulis. “Untuk wilayah Kecamatan Haurgeulis ini tertinggi dibanding masjid atau tempat lain,” ujarnya.
Atas pencapian itu, DKM Al Furqon diganjar apresiasi oleh Ketua PMI Kabupaten Indramayu Mulya Sedjati SE serta Camat Haurgeulis Rory Firmansah SSTP MSi yang turut memonitor langsung pelaksanaan donor darah yang bertempat di teras masjid Al Furqon.
“Terus terang kami tidak menyangka dan ini di luar dugaan dapat memeroleh 194 labu darah. Jumlah yang sangat besar di tengah kekhawatiran kekurangan stok darah. Saya sangat mengapreiasi. Di tengah suasana seperti ini, jamaah Al Faurqon simpati dan punya kepedulian tinggi untuk ikut membantu masyarakat,” terang Mulya Sedjati.
Mantan Camat Anjatan ini mengakui, selama masa pandemi Covid-19, ditambah PSBB, ketersediaan darah di PMI terus mengalami penurunan.
Meskipun demikian, animo orang untuk berdonor masih besar. Orang-orang yang rutin donor darah masih mendatangi PMI atau melalui mobil unit transfusi darah yang biasa mendatangi lingkungan tempat tinggal.
“Awalnya kami sangat tertekan. Di sisi lain, bagaimana untuk supaya penyebaran Covid-19 terhenti dan bagaimana PMI dapat memenuhi kebutuhan darah untuk menyelamatkan nyawa manusia. Tapi dengan semangat, tak pernah putus harapan dengan berbagai cara agar semua pelayanan itu bisa teratasi. Alhamdulillah, masyarakat sekarang sudah mulai mengerti akan tugas PMI yang sangat berat dan memberikan dukungan,” terang dia.
Ditambahkannya, donor darah selama pandemi Covid-19 aman dan tetap bisa dilakukan. Sebab, PMI telah melakukan langkah preventif dengan mengeluarkan protokol kesehatan. Hal itu seperti disinfeksi lokasi kegiatan maupun alat-alat yang digunakan. (kho)