Flu Babi Potensi Menular Manusia ke Manusia

Sabtu 11-07-2020,00:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA – Virus flu babi jenis baru dengan varian genotipe 4 (G4) EA H1N1 berpotensi menular ke manusia. Sebab virus G4 dapat melekat pada reseptor yang mirip dengan manusia pada lapisan saluran pernapasan manusia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai ancaman virus flu babi G4 EA H1N1 yang berpotensi menjadi pandemi.

“Jadi sebenarnya kita tidak perlu takut di sini terhadap virus G4, tapi yang perlu kita lakukan adalah kewaspadaan. Sebab virus ini bisa menjadi potensi pandemi?,” katanya dalam telekonferensi melalui Zoom dari Kemenkes, Jakarta, Kamis (9/7).

Dikatakannya, ada beberapa alasan yang memungkinkan virus tersebut berpotensi menjadi pandemi. Misalnya, virus itu sudah beredar di populasi babi China dengan varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1). Namun kemudian strain tersebut bermutasi dan muncul genotipe 4 (G4).

Lalu, lanjutnya, berdasarkan hasil penelitian virus G4 dapat melekat pada reseptor yang mirip dengan manusia pada lapisan saluran pernapasan manusia. Kemudian menyerang di bagian atas saluran napas manusia, yaitu di bagian trakea. Virus itu kemudian dapat menuju paru-paru yang dikhawatirkan akan terjadi kesulitan bernapas bila terinfeksi.

“Selain bisa menuju paru-paru manusia, virus G4 dapat juga menginfeksi sel epitel pada saluran napas manusia. Sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4. Itu menurut hasil laporan penelitian di laboratorium,” terangnya.

Ditambahkannya, setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru itu berkembang biak dan menyebar di sana.

2

Hewan sejenis musang yang terinfeksi G4 dapat menularkan virus tersebut melalui tetesan air liur atau kontak langsung.

“Jadi virus G4 ini kita tahu dari babi, yang kemudian babi ini adalah hewan ternak, tetapi kita juga melihat babi ini ada babi yang sifatnya babi liar. Babi liar ini yang mungkin menjadi pembawa atau penular satwa liar lainya, termasuk musang,” kata Nadia lagi.

Dilanjutkan Nadia, musang yang terinfeksi virus G4 dapat menular ke hewan lainnya maupun kemungkinan pada manusia.

“Walaupun memang belum ditemukan, tapi artinya penularan ini bisa terjadi karena melalui tetesan air liur yang berupa droplet,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa virus G4 tidak dapat diproteksi dengan vaksin flu yang sudah ada. Sebab strainnya berbeda. Namun, dengan sudah ditemukannya vaksin flu H1N1, maka upaya untuk menemukan vaksin virus G4 akan lebih mudah.

Sejauh ini, Nadia mencatat belum ada penularan yang terjadi antara manusia ke manusia.

“Yang terjadi adalah penularan G4 ini berasal dari babi yang kemudian menular kepada manusia ataupun peternaknya ataupun orang yang bekerja pada peternakan babi yang ada di situ,” katanya.

Selain itu, dia juga mengatakan virus G4 yang menyerang sistem pernapasan manusia ini belum masuk ke Indonesia. Namun, Kemenkes meminta masyarakat tetap waspada mengingat jumlah peternakan babi di beberapa provinsi cukup banyak.

Tags :
Kategori :

Terkait