INDRAMAYU-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indramayu, akhir pekan kemarin.
Kunker mentan untuk mengecek dan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Bumi Wiralodra yang merupakan salah satu lumbung padi nasional, tidak kekurangan.
Mentan mengecek dua gudang pupuk, yakni Petrokimia dan Pupuk Kujang yang berlokasi di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra.
Ia datang bersama sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian dan disambut Plt Bupati Indramayu H Taufik Hidayat, Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi, dan Direktur Operasi & Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka, serta muspika setempat.
Mentan mengatakan, dirinya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengecek ulang terhadap kesiapan, ketersediaan dan ketepatan distribusi pupuk. Presiden, katanya, menginginkan agar pupuk bersubsidi dapat diterima oleh petani yang berhak.
“Kami ingin memastikan (pupuk, red) yang ada di Indramayu. Minimal mewakili beberapa daerah yang ada disini. Seperti apa potensi dan kemampuan menyalurkan pupuk dengan baik kesemua daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Untuk kebutuhan Indramayu, Kementan akan menambah kuota pupuk bersubsidi. “Tentunya pupuk bersubsidi diberikan kepada yang berhak menerimannya. Masa petani yang punya lahan puluhan hektare dikasih. Itu tidak boleh,” tegasnya.
Mentan berharap, adanya pemberian pupuk bersubsidi dibarengi dengan peningkatan hasil produksi. Untuk Kabupaten Indramayu, Mentan menegaskan, pemberian pupuk diprioritaskan.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengatakan, pihaknya telah menyediakan stok pupuk dalam jumlah yang aman. Dijelaskannya, untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Indramayu sampai dengan 31 Agustus 2020 mencapai 7.340 ton. Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 48.950 ton atau 101% dari ketentuan Distan sebesar 48.036 ton. Selain pupuk urea, kesiapan stok petroganik sebanyak 714 ton atau 1758 % dari ketentuan stok sebesar 40 ton.
“Stok pupuk tersebut kami siapkan di gudang untuk siap disalurkan kapanpun jika alokasi subsidi ditambah untuk petani, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya,” imbuhnya.
Sementara itu, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1147% dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton. Sampai dengan 30 Agustus 2020, pihaknya telah menyalurkan 104% persen pupuk subsidi kepada petani. “Jumlah tersebut setara dengan sekitar 475.818 ton pupuk, dari ketentuan Distan sebesar 457.188 ton, dan Pupuk Kujang sudah menyalurkan sesuai alokasi dari pemerintah,” tambahnya.
Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam e-RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang mewajibkan distributornya agar selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis urea, NPK dan organik di setiap kios.
“Saat ini kami sebagai produsen pupuk telah semaksimal mungkin menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi sesuai dengan kebutuhan yang terdata di e-RDKK dan juga koordinasi intens dengan AE & PPL agar stok terserap dengan tepat tiap wilayahnya,” jelasnya. (kom)