Ok
Daya Motor

Begini Pandangan Dedi Mulyadi Melihat Fenomena Kenakalan Remaja Saat Ini

Begini Pandangan Dedi Mulyadi Melihat Fenomena Kenakalan Remaja Saat Ini

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.-Biro Adpim Jabar-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya kenakalan remaja yang kini dinilai bukan lagi sekadar perilaku nakal biasa, melainkan bagian dari sistem yang terstruktur dan terorganisir secara masif.

Dedi Mulyadi menegaskan fenomena gangster remaja di Jabar telah berkembang menjadi ancaman serius bagi ketahanan bangsa.

Ia menilai, pengaruh buruk terhadap remaja saat ini berlangsung melalui dua jalur utama yakni pengorganisasian kelompok berbasis fanatisme sempit di lingkungan sekolah, serta paparan konten negatif dan tutorial kekerasan melalui media sosial (medsos).

"Ini bukan lagi kenakalan biasa. Ini sudah menjadi sistem yang terkelola, terencana, dan terprogram. Bahkan banyak dari mereka yang tahu celah hukum bahwa anak di bawah umur tidak bisa diproses pidana seperti orang dewasa," ujar Dedi Mulyadi.

BACA JUGA:Motor Karyawan Minimarket Dicuri, Aksi Pelaku Terekam Jelas CCTV, Tuh Tampangnya!!

BACA JUGA:Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Investasi di Pasar Modal Bisa Jadi Peluang

BACA JUGA:Prihatin Kondisi Markas Damkar, Komisi I DPRD Kota Cirebon Akan Perjuangankan di Banggar

Ia menambahkan keterbatasan fasilitas pembinaan anak di kabupaten/kota menyebabkan aparat penegak hukum kesulitan dalam menindak tegas para pelaku.

Akibatnya, banyak anak yang hanya ditahan sementara di kantor polisi dan dikembalikan kepada orang tua tanpa proses pembinaan yang memadai.

Dedi Mulyadi juga menyoroti praktik penyelesaian secara kekeluargaan yang justru memperburuk keadaan.

"Anak-anak yang berkelahi hanya dihukum fisik ringan seperti jalan jongkok, lalu pulang dan kembali menjadi gangster. Jika ini terus dibiarkan, kita akan menghadapi kerusakan generasi secara sistemik," katanya.

BACA JUGA:Warga Datangi DPMD Kabupaten Cirebon Laporkan Pemdes Ujunggebang

BACA JUGA:Tarif Resiprokal Donald Trump Ancam Kepercayaan Investor Hingga PHK di Indonesia

BACA JUGA:Persik Kediri Imbangi Persebaya Surabaya 3-3, Persib Bandung Juara Liga 1 Musim 2024-2025

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mendorong langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, di antaranya melalui program pendisiplinan remaja di barak militer, pembubaran organisasi gangster remaja, serta pembentukan tim siber yang lebih kuat untuk menindak penyebaran konten kekerasan di medsos.

"Tim siber harus bisa mendeteksi dan mematikan akun-akun media sosial, sistem media sosial yang mereka miliki harus dimatikan sehingga mereka tidak bisa lagi eksis membangun jaringan lewat kekuatan medsos," ungkapnya.

Menurutnya, fenomena ini juga berkaitan dengan jaringan bisnis ilegal yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana ekspansi.

Karena itu, penanganan kenakalan remaja harus dilihat dalam perspektif ketahanan nasional.

"Ini bukan semata persoalan sosial, tapi ancaman terhadap masa depan Indonesia. Kita perlu bersatu dan menyelesaikannya secara komprehensif tanpa saling menyalahkan," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: