Cirebon Disorot Media Amerika Serikat Gara-gara Longsor Gunung Kuda, Sebut Tambang Tak Penuhi Standar K3
Longsor Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon menjadi sorotan media asing ternama seperti The New York Times.-Foto: Tangkapan layar - Diolah -radarcirebon.com
BACA JUGA:Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara
Pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk melakukan perubahan tata ruang.
Pada perubahan tersebut agar mencantumkan kawasan Gunung Kuda sebagai area hijau, bukan tambang.
"Saya minta Pemda Kabupaten Cirebon segera mengubah tata ruang. Kembalikan menjadi kawasan hijau," tegas Kang Dedi Mulyadi.
Tidak hanya itu, gubernur juga akan memanggil Perhutani terkait dengan perubahan kawasan hutan yang disewakan menjadi pertambangan.
BACA JUGA:Soal Gunung Kuda, Ono Surono Sepakat dengan KDM: Tutup Tambang Secara Permanen
"Ini kan Perhutani banyak sekali hutannya yang berubah jadi tambang. Padahal ini kan perusahaan yang mengelola hutan," katanya.
Dedi menegaskan akan memanggil Perhutani dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon. Ia memerintahkan Pemda Kabupaten Cirebon untuk mengalihfungsikan tambang maut ini menjadi kawasan hutan kembali
Dedi mengaku sudah menutup lokasi tambang Galian C Gunung Kuda yang longsor tersebut. Ia juga telah mencabut izin pertambangan yang dipegang oleh tiga yayasan.
"Tadi malam, kami sudah mengeluarkan sanksi administrasi dalam bentuk penghentian izin. Pencabutan izin dari tambang ini. Ini kan dikelola oleh Koperasi Pondok Pesantren. Koperasi Pondok Pesantrennya bernama Al-Azhariyah," kata Dedi.
BACA JUGA:Dinsos Jabar Kirim Bantuan Logistik untuk Penanganan Longsor di Gunung Kuda Cirebon
"Dan kemudian, di samping ini ada dua lagi kan, ada dua tambang yang sama, yang dikelola oleh Yayasan. Jadi, tiga-tiganya sudah kami tutup tadi malam," sambung dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


