Kembangkan Agrowisata Berbasis Ketahanan Pangan, Upaya Desa Cirebon Girang Dukung Wisata Religi Talun
Kuwu Desa Cirebon Girang, Moh Uto Hapid menyatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan agrowisata berbasis ketahanan pangan, untuk menopang kegiatan wisata religi yang ada di desanya.-Khaerul Anuwar-Radar cirebon
RADARCIREBON. COM - Pemerintah Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, terus mendorong pengembangan kawasan wisata berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Kawasan yang dikembangkan ini merupakan perluasan dari program agrowisata yang sebelumnya telah diperkenalkan, dan kini diarahkan untuk mendukung daya tarik wisata religi di situs Makam Mbah Kuwu Sangkan.
Kuwu Desa Cirebon Girang, Moh Uto Hapid mengatakan bahwa dengan mengusung konsep agrowisata interaktif, pengunjung diajak untuk berpartisipasi langsung dalam aktivitas pertanian, mulai dari menanam, memetik, hingga mencicipi hasil panen.
Program ini dirancang sebagai sarana edukasi sekaligus rekreasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum, termasuk pelajar, keluarga, dan komunitas.
Selain pertanian, pengembangan kawasan juga mencakup sektor peternakan rakyat dan budidaya perikanan air tawar.
Kegiatan ini dikelola bersama oleh masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cakrabuana, dengan harapan dapat mendorong pemanfaatan lahan desa secara produktif dan berkelanjutan.
Menurutnya, agrowisata ini itu akan diarahkan, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan desa.
"Dengan memadukan potensi alam dan sejarah, kami berharap masyarakat bisa memperoleh manfaat ekonomi sekaligus menjaga nilai-nilai lokal yang ada,” ujarnya
BACA JUGA:UGJ Jadikan Desa Cirebon Girang sebagai Desa Binaan
Hapid menambahkan bahwa keberadaan situs makam Mbah Kuwu Sangkan sebagai salah satu tujuan wisata religi di Cirebon menjadi latar penting dalam pengembangan sektor pariwisata desa. Kehadiran agrowisata diharapkan dapat memperluas pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Cirebon Girang.
Adapun fasilitas penunjang yang disediakan antara lain area kemah (camping ground). Fasilitas tersebut ditujukan untuk mendukung kegiatan wisata berbasis alam dan pendidikan lingkungan. Pihaknya optimis, integrasi antara wisata religi dan agrowisata ini dapat membuka peluang kerja baru serta memperkuat ekonomi berbasis sumber daya lokal.
"Alhamdulillah, selama satu tahun berjalan, minat wisatawan terhadap konsep agrowisata yang kita tawarkan semakin meningkat," ujarnya
Hapid menambahkan bahwa pihaknya mempunyai rencana ke depan untuk mengembangkan program pelatihan pertanian berkelanjutan, pasar hasil tani, dan wisata edukatif yang mengangkat potensi kearifan lokal. Pemerintah Desa juga terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak guna memperluas dampak sosial dan ekonomi dari program ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


