Walikota Cirebon Tawarkan Solusi, Eks Pekerja Galian C Jadi Pemilah Sampah di TPA Kopi Luhur
Walikota Cirebon saat meninjau bekas lokasi tambang Galian C di Kelurahan Argasunya. -Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
Edo menjelaskan, bahwa pekerjaan memilah sampah juga memiliki nilai ekonomis dan tidak sama dengan pemulung.
Lebih lanjut Walikota menambahkan, bahwa jika rencananya berjalan mulus, maka para pemilah sampah itu nantinya bisa bekerjasama dengan Koperasi Merah Putih yang ada di Kota Cirebon.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Tolak Permintaan Titip-Menitip Dalam SPMB 2025
BACA JUGA:Warga Tersana Cirebon Diberikan Wawasan Soal Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Dalam rencananya tersebut, Edo juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon.
Oleh karena itu, dia berharap agar warga Argasunya yang terdampak ekonominya lantaran tambang Galian C ditutup, bisa mencari nafkah dengan memilah sampah di TPA Kopiluhur.
“Koperasi Merah Putih di Kota Cirebon sudah berbadan hukum, ada 22. Nanti ada kerja sama antara masyarakat, DLH, dan koperasi,” jelasnya.
“Itu menguntungkan. Kemarin kita sudah rapatkan dengan dinas terkait tentang Galian C. Kita akan rapatkan kembali terkait Koperasi Merah Putih yang baru terbentuk. Arahnya nanti ke pemilah sampah," tambah Edo.
Sementara itu, mengenai tuntutan warga agar lokasi tambang kembali dibuka, Edo menegaskan, bahwa Pemkot Cirebon tetap pada komitmen awal.
Yaitu menutup lokasi tambang Galian C. Menurut dia, aktivitas tambang Galian C membahayakan nyawa penambang itu sendiri.
“Kalau mereka juga merasa bahwa itu tanahnya, tanah garapan ya, itu kan haknya mereka sebetulnya. Tapi kalau bicara tentang ada galian seperti itu, izin usaha, kan kita juga tidak pernah memberikan izin usaha untuk Galian C," tegasnya.
Apalagi kondisi galian itu sudah memakan korban jiwa berkali-kali. Sebab itu, lanjut Edo, pemkot dengan tegas melarang masyarakat untuk melakukan penambangan.
“Kami tetap melarang karena itu berbahaya. Mereka berusaha hanya untuk mendapat berapa rupiah saja tapi resikonya kan nyawa," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


