Ok
Daya Motor

Peluang Bisnis Food And Beverage Kota Cirebon yang menjanjikan

Peluang Bisnis Food And Beverage Kota Cirebon yang menjanjikan

OBSERVASI. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen UGJ, Gina Hasti Amelia, Etin Herlina, Dhea Varadipa, Ivan Kamaludin, Kanaya Dwilova Zaniar, Mayang Sentia sari, dan Siti Patimah dengan dosen pembimbing Adi Setiawan SE MM, saat melakukan ob-Kelompok 3 Tingkat 1D Semester 2-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kota Cirebon di kenal sebagai tempat wisata belanja dan kuliner. Banyak makanan khas Cirebon yang dikenal secara nasional. Makanan seperti Empal Gentong, Tahu Gejrot, Nasi Lengko, Nasi Jamblang dan lain sebagainya.

Salah satu awal munculnya sebuah usaha adalah keberadaan Sumber Daya yang dimiliki oleh perintis usaha. Seperti halnya nasi Jamblang, kuliner khas Cirebon yang menjadi warisan budaya tak benda. Awal mula nasi Jamblang merupakan wujud sedekah bagi para pekerja di pabrik gula Gempol dan pabrik spiritus di Palimanan saat era pemerintahan Kolonial Belanda.

Kala itu, pembangunan dua pabrik tersebut banyak menyerap tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar maupun dari wilayah lain. Sebagai kuli bangunan dan ada juga yang bekerja sebagai buruh pabrik. Tidak sedikit dari para pekerja itu harus berangkat pagi-pagi buta. Terutama bagi mereka yang rumahnya jauh dari pabrik.

Inisiatif H Abdulatif bersama istrinya Ny Tan Piaw Lun atau Mbah Pulung membuat makanan berupa nasi bungkus dengan beberapa lauk pauk. Nasi bungkus dengan beberapa pauk itu sengaja disiapkan untuk diberikan kepada para pekerja sebagai bentuk sedekah.

BACA JUGA:Kasus Bayi Meninggal di Kuningan: Begini Respon Monohok Kadinkes usai Tim Hotman ke RSUD Linggajati

Nasi Jamblang Ibu Nur merupakan salah satu cerita sukses usaha kecil-kecilan di pinggir jalan, hingga kini memiliki tempat usaha yang memadai. Usaha kuliner, itu kelola oleh keluarganya.

Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon yang dibuat dengan daun jati dengan berbagai macam lauk pauk. Biasanya disajikan secara prasmanan, namun pelanggan dapat memilih sendiri lauk pauknya. Nasi Jamblang Ibu Nur berdiri pada tahun 2012, di Jl Cangkring 2 No.34, Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45123 dan saat ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata kuliner khas Cirebon.

Awalnya ditujukan bagi warga Cirebon dan sekitarnya, kini Nasi Jamblang Ibu Nur telah menjadi destinasi wisata kuliner yang populer di kalangan wisatawan dari berbagai daerah. Strategi pemasarannya mengandalkan media sosial seperti Instagram dan promosi dari mulut ke mulut.

Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, mereka juga terus berinovasi dengan menambah variasi menu, seperti udang dan cumi, agar sesuai dengan selera nasional.
Selain melayani pelanggan secara langsung, bisnis itu hadir di platform online seperti Grab Food dan Go Food. Memudahkan pelanggan menikmati kuliner khas Cirebon di mana saja.

BACA JUGA:Kawasan Olahraga Bima Cirebon Rawan Kriminalitas dan Prostitusi, Begini Tindakan Pemerintah

Walaupun saat melakukan rekrut karyawan, kualifikasi atau kemampuan yang dibutuhkan itu tidak ada spesifikasi khusus, karena usaha keluarga dan karyawan pun keluarga sendiri. Dan untuk merekrut karyawan itu masih secara tradisional yang mayoritas berasal dari Brebes karena keluarga juga berasal dari Brebes. Nasi Jamblang Ibu Nur saat ini memiliki karyawan sebanyak 20 orang.

Bisnis itu dilanjutkan dikembangkan bersama anak-anaknya. Modal awal bisnis ini berasal dari dana pribadi keluarga, dijalankan secara mandiri tanpa bantuan pihak luar.

Secara umum usaha itu berjalan lancar, namun tantangan tetap ada. Masa tersulit terjadi saat pandemi COVID-19, di mana usaha sempat tutup dan muncul tantangan besar dalam menggaji karyawan meski tidak beroperasi penuh.

Namun, usaha tetap bertahan dan kini kembali berjalan normal, termasuk dari sisi pengeluaran dan harga pasar yang stabil.
Usaha ini memiliki keunggulan yang membedakannya dari nasi jamblang lainnya.

BACA JUGA:Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing BRI Terus Tumbuh Capai Rp89,9 Triliun

Wariasi menu yang ditawarkan mencapai 40 jenis. Jauh lebih banyak dibandingkan nasi jamblang lain yang umumnya hanya menyajikan sekitar 20 menu.
Selain menu utama nasi jamblang, tersedia pula hidangan pendamping seperti empal gentong, tahu gejrot, kerupuk, dan berbagai minuman.

Namun, fokus utama tetap pada nasi jamblang. Dari sekian banyak pilihan, menu yang paling diminati pelanggan antara lain Cumi Blakutak Hitam, Udang Saus Tiram, dan Perkedel.

Untuk menjaga kualitas dan ketersediaan bahan baku, Nasi Jamblang Ibu Nur menggunakan bahan-bahan segar yang dibeli setiap hari. Bahan baku utama mudah didapatkan di Cirebon, sementara untuk seafood dibeli satu hari sebelumnya dan disimpan dalam freezer agar tetap segar saat diolah.

Pendekatan ini menjaga kualitas rasa dan kesegaran setiap menu yang disajikan berkala. Hal ini dilakukan agar setiap hidangan yang disajikan tetap segar, lezat, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sejak awal usaha berdiri.

BACA JUGA:Panen Raya Cabai dan Lele di Desa Panunggul, Cirebon: Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Masyarakat Unggul

Perkembangan Nasi Jamblang Ibu Nur lebih memfokuskan pada menu makanan. Untuk menu baru nasi jamblang ibu nur masih mempertahankan khas nasional, jika ditambahkan menu baru takutnya hilang ciri khas dari nasi jamblang itu sendiri.

Karena kuliner nasi jamblang itu khas bentuk sederhana, dan nasi jamblang ibu nur hanya memberikan sentuhan sedikit yang kira kira tidak merusak nasi jamblang itu sendiri, karena nasi jamblang identik dengan lauk pauk, bukan sayuran. (sam)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait