Persoalan Bau Menyengat, Inilah Klarifikasi dari Pengelola SPPG Harjamukti Kota Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Harjamukti buka suara terkait tuduhan pencemaran lingkungan yang dikeluhkan warga RW 12 Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Ketua SPPG Yayasan Pasarean Buyut Kilayaman, Romy Arief Hidajat menegaskan, permasalahan bau dan aliran air ke drainase warga bukan sepenuhnya berasal dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun, hal itu dipicu sumbatan lama yang terbawa saat perbaikan jalur air.

“Ya kami (pengelola SPPG Harjamukti, red) memberikan klarifikasi. Intinya, kami tidak menutup mata atas keluhan warga," ucap Rommy.

BACA JUGA:SPPG Bayalangu Kidul Take Over MBG Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon

BACA JUGA:MBG Menyasar ke 655 Siswa SDN Kedung Krisik Kota Cirebon, Kepsek: Orang Tua Tidak Perlu Khawatir

BACA JUGA:Kartu Identitas Reporter Istana Dicabut usai Tanya MBG ke Prabowo, Begini Sikap IJTI

Dia mengakui sempat muncul bau tak sedap, akibat sedimen yang lama diangkat saat saluran dibenahi. "Tapi, itu bukan murni dari limbah kami," imbuhnya.

Rommy mengatakan, SPPG Harjamukti sejak awal beroperasi sudah menggunakan sistem pengelolaan limbah dengan saringan dan pembersihan rutin setiap hari.

Sehingga, limbah yang dikeluarkanboleh SPPG Harjamukti dalam bentuk cair, karena makanan sudah dipisahkan ke sampah dan peralatan dibersihkan dengan water heater agar lemaknya terurai. 

"Jadi setiap hari ada petugas yang mengangkat saringan, tidak boleh mengendap sesuai aturan BGN,” katanya. 

Diakui, saat hari pertama SPPG Harjamukti beroperasi, volume produksi meningkat. Hal itu menyebabkan aliran air meluber ke belakang rumah warga.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Subianto Panggil Kepala BGN Usai Ribuan Siswa Alami Keracunan MBG

BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Desak BGN untuk Evaluasi Total Tata Kelola Program MBG

Sumber: reportase