Ok
Daya Motor

Persoalan Bau Menyengat, Inilah Klarifikasi dari Pengelola SPPG Harjamukti Kota Cirebon

Persoalan Bau Menyengat, Inilah Klarifikasi dari Pengelola SPPG Harjamukti Kota Cirebon

Relawan SPPG Harjamukti terlihat memisahkan sisa makanan ke tempat khusus, sehingga limbah makanan tidak asal dibuang, akan tetapi ditempatkan wadah khusus sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.-Abdullah -RADARCIREBON.COM

BACA JUGA:Luar Biasa! Hingga Akhir Agustus 2025, APBN Jawa Barat Suplus Regional

"Awalnya aliran air diarahkan ke Jalan Rajawali Raya, tapi karena saluran di sana mampet dan jadi banjir, akhirnya lari ke belakang. Itu juga sudah kami bersihkan sampai ke depan," bebernya.

Disinggung Terkait izin dan komunikasi dengan warga, Romy menegaskan pihaknya tidak abai.

Dirinya mengklaim sudah menyampaikan rencana pendirian dapur MBG kepada lurah dan RT setempat.

“Saya warga sini sejak tahun 1979, jadi tidak mungkin bikin dapur MBG tanpa kontribusi ke masyarakat," tegasnya.

Hanya saja, lanjut Rommy, memang petunjuk teknis (juknis) dari BGN saat awal berdiri belum mewajibkan izin lingkungan RT/RW.

Kemudian, dengan berjalannya waktu, ada penyesuaian termasuk kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon 

“Baru sekarang dari BGN membuat regulasi untuk kerja sama dengan DLH, sehingga kami langsung koordinasi dengan mereka,” kata Rommy. 

Romy menambahkan, pihaknya siap melakukan perbaikan agar dapur MBG tidak lagi menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga.

“Kami mohon pengertian, kami tidak tinggal diam. Kalau ada yang perlu diperbaiki, pasti kami benahi sesuai aturan BGN," tegasnya. 

Soal limbah itu ada, tapi bisa dicek sekarang aliran airnya, jernih, bahkan masih ada jentik dan ikan.

Perlu diketahui, puluhan warga RW 12 Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon akhir pekan kemarin melakukan protes terkait dugaan pencemaran lingkungan oleh SPPG Harjamukti.

Ketua RW 12 Larangan, Nazar, mengatakan sejak hari kedua operasional pada Agustus 2025 lalu, warga sudah mencium bau menyengat dari saluran drainase

"Awalnya hanya di wilayah SPPG, tapi kemudian menyebar sampai RT 01 hingga RT 05. Limbah yang keluar warnanya putih dan berbau tajam,” ujarnya. 

Selain pencemaran drainase, warga juga memprotes penumpukan sampah di fasilitas umum.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait