Hingga November, 14 Ribu SPPG Beroperasi dan Layani 42,8 juta Penerima Manfaat MBG
Marsdya TNI Samsul Rizal SIP MTr (Han), saat meresmikan SPPG Pegambiran III, Kamis (27/11/2025).-SAMSUL HUDA-RADARCIREBON.COM
Ia memastikan setiap SPPG yang beroperasi telah memenuhi standar dan sertifikasi resmi.
"Tidak hanya BGN yang bekerja sendiri, tetapi dikolaborasikan dengan kementerian-kementerian terkait."
"Semua SPPG yang terverifikasi berarti seluruh persyaratan sertifikasi sudah terpenuhi," jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa verifikasi dilakukan mulai dari pemeriksaan dinas kesehatan hingga pengawasan harian dari koordinator wilayah (Korwil).
Sementara itu, Penanggung Jawab Yayasan Muala Hoedi Makayasa, Suci Murniati menyampaikan, bahwa program MBG tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, terutama pelaku UMKM.
"Kita akan melibatkan semua lini usaha dari UMKM untuk memacu pertumbuhan ekonomi," katanya.
Ia menjelaskan, yayasan memilih lokasi SPPG di wilayah Pronggol, Pegambiran, Kota Cirebon, karena masih tingginya angka stunting di kawasan tersebut.
"Kami memilih dapur di sini karena tingkat stunting masih tinggi. Targetnya meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dan menurunkan stunting secara signifikan," imbuhnya.
BACA JUGA:Generasi Muda Terancam Narkoba, Kesbangpol Kota Cirebon Beri Pesan Penting untuk Pelajar
Ia menambahkan, SPPG di Pronggol setiap hari akan melayani antara 2.438 hingga 2.834 penerima manfaat dari 24 TK dan PAUD, 10 SD, 3 SMP, dan 1 SMK. Seluruh tenaga kerja yang dilibatkan berasal dari masyarakat setempat.
"100 persen tenaga kerja adalah warga sekitar, dan semua bahan dipasok UMKM lokal," tegasnya.
Ia berharap, Program MBG menjadi terobosan besar dalam meningkatkan kualitas gizi pelajar, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong ekonomi daerah berbasis pemberdayaan masyarakat. (sam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


