Ok
Daya Motor

Tak Disangka, Warga di Kaki Gunung Ciremai Harus Beli Air Untuk MCK

Tak Disangka, Warga di Kaki Gunung Ciremai Harus Beli Air Untuk MCK

mobil tangki air bersih melayani warga Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan karena kekeringan.-Andre Mahardika -RADARCIREBON.COM

Sedangkan, disaat tidak ada hujan dan pasokan sudah sedikit, warga harus membeli air dengan rata-rata sepekan sekali.

Harga satu tangki air berkisar antara Rp100.000,- hingga Rp150.000,- tergantung jarak pengiriman. Bagi warga dengan penghasilan rendah, kondisi ini menjadi beban berat.

BACA JUGA:Pj Bupati Cirebon Lantik 6 Pejabat Fungsional, Perkuat Kinerja Pemerintah Daerah

BACA JUGA:Pencabulan Anak Tiri di Cirebon Terungkap Saat Korban Video Call dengan Kakak di Luar Negeri

"Kami harus beli air setiap minggu. Kalau tidak, ya harus menunggu hujan dan menampung air seadanya," keluh Nunu Barna, salah seorang warga Dusun II, Desa Linggajati.

Selain untuk kebutuhan rumah tangga, kekeringan ini juga berdampak pada sektor pertanian. 

Beberapa petani di Linggarjati mengaku hasil panen mereka menurun karena kekurangan pasokan air irigasi.

Sementara, Sekretaris Desa Linggarjati, Mumuh, mengklaim, pihaknya telah berulangkali mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah.

BACA JUGA:60 Mahasiswa UGJ Ikuti KKN Tematik di Kota Cirebon

BACA JUGA:Pemandian Air Panas Ciater, Destinasi Favorit di Lembang untuk Relaksasi dan Kesehatan

Sayangnya, hingga saat ini, belum ada solusi nyata yang diberikan dengan krisis yang terjadi berulang ini.

"Kami sudah mengajukan permohonan untuk pembangunan jaringan air bersih, tapi belum ada realisasi."

"Kami berharap pemerintah segera turun tangan sebelum keadaan semakin parah," tutur Mumuh.

"Warga pun mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan agar krisis air ini tidak terus berlanjut," imbuhnya.

Dikatakannya, krisis air di daerahnya itu sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait