Banyak Tempat Wisata, Kontribusi PAD Kuningan Ternyata hanya 15 Persen
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai pemasukan PAD Kuningan masih kecil. Sisanya masih mengandalkan pusat.-Tangkapan Layar-Youtube
"Maaf, ini data dari Kemenkeu. Kuningan yang paling berat, PAD-nya cuma 15 persen. Itu tandanya sektor usahanya belum berkembang," ujar Tito.
Menurutnya, besar kecilnya PAD mencerminkan seberapa aktif dunia usaha di suatu daerah. Semakin tinggi PAD, menandakan semakin sehat perekonomian lokal.
BACA JUGA:Kader PDI Perjuangan Tepis Isu Hubungan Bupati dan Wakilnya Retak Gegara Pelantikan Mutasi
BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Kecewa, Pekerjaan Peningkatan Jalan Kaliwulu Tak Segera Dilelang
Dalam pemaparannya, ia menyebut Kota Cirebon sebagai daerah dengan iklim usaha yang cukup hidup, disusul oleh Subang dan Sumedang. Sebaliknya, Kuningan berada di posisi terbawah.
Tito pun mendorong kepala daerah untuk tidak pasif dan terus-menerus bergantung pada bantuan pusat.
"Pak Bupati harus bekerja keras. Jangan terus-menerus menghadap Menteri Keuangan. Caranya? Hidupkan dulu sektor usaha. Permudah proses perizinan,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Tito menyarankan agar Bupati Kuningan segera berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk mencari formula peningkatan PAD.
BACA JUGA:Sistem Zonasi Berubah, Disdik Jabar Sosialisasikan SPMB 2025-2026, Begini Bocorannya..
BACA JUGA:Perluas Program MBG, Kadin Kabupaten Cirebon Dapat 20 Kuota Pendirian Dapur
"Tanya saja ke Dedi Mulyadi, bagaimana caranya," ujarnya dengan nada serius.
Pernyataan tegas ini menjadi sinyal kuat bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk segera mengambil inisiatif dalam membangun kemandirian fiskal dan menggerakkan roda ekonomi lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


