Sarana dan Prasarana Menjadi Kesenjangan Sosial di Sekolah Negeri
Sarana dan Prasarana Menjadi Kesenjangan Sosial di Sekolah Negeri-Istimewa-radarcirebon
Pemerataan anggaran pendidikan belum optimal, terutama untuk pembangunan fisik seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan. Ketimpangan sarana dan prasarana pendidikan juga dipengaruhi oleh distribusi anggaran pemerintah yang belum merata (Hamka dkk, 2022).
Kasus-kasus penyalahgunaan dana BOS lain di SMK sudah banyak mencuat. Seakan tidak ada habisnya, Kemendikbud bahkan menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan indikasi penyalahgunaan dana penunjang sekolah bagi para siswa ini. kasus penyalahgunaan dana BOS juga terjadi di Provinsi Banten. Kota Tangerang misalnya, dugaan penyalahgunaan masih kerap ditemukan.
Permasalahan dalam pengelolaan dana BOS di sekolah negeri juga masih sering terjadi. Selain karena adanya niat koruptif, penyalahgunaan dana BOS pun dapat terjadi karena ketidaktahuan sekolah mengenai bagaimana mekanisme pengelolaan dana BOS yang baik dan benar.
Meskipun sosialisasi sudah sering dilakukan, tetapi pada kenyataannya masih ditemukan sekolah yang laporan pengelolaan dana BOS nya masih keliru sehingga menjadi temuan auditor.
Solusi Berbasis Performansi: Meningkatkan Pengelolaan Sarana dan Prasarana
BACA JUGA:Besok! Bergerak Sehat, 2 Umrah Menanti: Senam Masal HUT Ke-26 Radar Cirebon Bersama Dahlan Iskan
Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan implementasi kebijakan pemerintahan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung maupun menghambat.
Faktor pendukung mencakup dukungan anggaran dari pemerintah melalui APBN, APBD, serta program bantuan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Kebijakan desentralisasi pendidikan juga menjadi faktor pendukung yang memungkinkan pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam mengelola fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan setempat(Haffifa, & Kosim, 2023).
Pemanfaatan teknologi dalam sistem manajemen sekolah juga mempercepat perencanaan dan pemeliharaan fasilitas, sehingga infrastruktur pendidikan dapat dikelola dengan lebih efektif.
Faktor lainnya adalah pengawasan dan evaluasi yang ketat dari dinas pendidikan serta lembaga audit seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang membantu memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan(Hamdi, 2021).
BACA JUGA:Ketahanan Keluarga Era Digital Jadi Sorotan Puncak HKG PKK ke-53 Kota Cirebon
Pemerintah dapat mengatasi permasalahan minimnya fasilitas yang didukung oleh Dana Dukungan Manajemen Sekolah (BOS) dengan melakukan beberapa langkah konkrit. Pertama, mengoptimalkan pengelolaan dan penyaluran dana BOS adalah hal yang penting, termasuk meningkatkan transparansi penggunaan dana.
Untuk menjamin efisiensi pengelolaan, pelatihan pengelolaan keuangan bagi kepala sekolah dan pengelola dana juga perlu diberikan.
Selain itu, alokasi dana BOS harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik sekolah, termasuk jumlah siswa dan kondisi fisik sekolah. Untuk sekolah di daerah terpencil atau sekolah dengan infrastruktur yang tidak memadai, peningkatan pendanaan BOS harus dipertimbangkan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Pemerintah juga harus fokuspada perbaikan infrastruktur sekolah dengan membangun fasilitas baru dan merenovasi fasilitas yang rusak. Peningkatan mutu pendidikan dapat kita lakukan dengan menyediakan fasilitas pembelajaran modern seperti komputer, buku, laboratorium, dan akses internet.
Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, seperti digitalisasi manajemen sekolah dan pengembangan platform e-learning, juga merupakan langkah penting, terutama bagi sekolah di wilayah yang sulit dijangkau, pedoman dan peraturan yang lebih ketat diperlukan untuk memastikan penggunaan dana BOS secara tepat. Pemantauan kebijakan yang ketat dan evaluasi berkala serta modifikasi kebijakan dapat membantu mencegah penyalahgunaan dana.
BACA JUGA:Peringati Hari Juang TNI AD, Korem 063 SGJ Ajak Prajurit dan Masyarakat Berdoa Bersama
Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kemitraan dengan organisasi non-pemerintah dapat memberikan sumber daya tambahan bagi lembaga pendidikan. keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan Dana BOS sangatlah penting, efektivitas dapat ditingkatkan melalui peran aktif komite sekolah dan keterlibatan orang tua serta masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi penggunaan dana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


