Sarana dan Prasarana Menjadi Kesenjangan Sosial di Sekolah Negeri
Sarana dan Prasarana Menjadi Kesenjangan Sosial di Sekolah Negeri-Istimewa-radarcirebon
Terakhir, program bimbingan dan pengawasan rutin oleh pemerintah terhadap pihak sekolah melalui pembukuan anggaran masuk dan keluar serta barang yang masuk dan keluar menggunakan dana BOS, sehingga mengasilkan transfaransi.
Simpulan dan Rekomendasi
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan aspek penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang berkualitas. sarana dan prasarana yang dimaksud mencakup berbagai fasilitas fisik yang ada di sekolah, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas teknologi informasi dan komunikasi.
Sarana dan prasarana yang baik tidak hanya berfungsi sebagai pendukung proses belajar mengajar, tetapi juga memainkan peran vital dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan efektif. Di era modern ini, pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas dan pengelolaan fasilitas pendidikan yang tersedia. Sekolah perlu memetakan kebutuhan sarana dan prasarananya secara akurat.
BACA JUGA:Mulai Hari Tanpa Khawatir Bau Badan: Rawat Ketiakmu dengan Cara yang Lebih Cerdas
Hal ini meliputi jumlah ruang kelas, kondisi laboratorium, kelengkapan alat peraga dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta akses sumber daya pembelajaran digital. Tanpa pemetaan yang tepat, sekolah bisa salah alokasi dana, misalnya membeli alat tak sesuai kurikulum atau membangun fasilitas yang jarang dipakai.
Rendahnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hambatan dalam penyaluran dana, penyalahgunaan dana sekolah, kurangnya perawatan, pengawasan yang kurang dari pihak sekolah, dan faktor lainnya Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat memanfaatkan fasilitas sekolah dengan baik.
Padahal, sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Yustikia, sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang baik akan berdampak negatif pada proses belajar, membuatnya kurang bermakna
.
Pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif terbukti memiliki dampak positif terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. Fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, akses terhadap teknologi, serta sarana pendukung lainnya, memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih optimal. Penelitian oleh Dina Lestari (2023) dan Suyono dkk (2022) menunjukkan bahwa pengadaan fasilitas pendidikan yang baik tidak hanya meningkatkan minat dan motivasi siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka.
BACA JUGA:Keren dan Gampang! Bikin Foto Sendiri Ala Kafe Kekinian Pakai Prrompt Gemini AI
Dengan adanya fasilitas yang lengkap, siswa dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber informasi, mengembangkan keterampilan teknologi, dan meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran. Hal ini akan berujung pada peningkatan kemampuan akademis siswa serta mendukung tujuan pendidikan yang lebih baik dan merata.
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah keterbatasan anggaran serta kurangnya pelatihan untuk pengelola fasilitas pendidikan. Penelitian oleh Yuliana (2022) menunjukkan bahwa anggaran yang terbatas menghambat pengadaan fasilitas baru dan perawatan fasilitas yang sudah ada. Tanpa perawatan yang tepat, kualitas fasilitas pendidikan akan menurun, yang akhirnya berdampak pada kualitas pembelajaran.
Selain itu, penelitian oleh Rahayu (2021) dan Anwar & Hidayat (2020) mengungkapkan bahwa banyak pengelola fasilitas di sekolah yang tidak memiliki keterampilan dan pelatihan yang memadai untuk merencanakan dan memelihara sarana yang ada dengan efektif. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara fasilitas yang tersedia dengan kebutuhan pembelajaran yang berkembang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pelatihan bagi pengelola sarana dan prasarana agar fasilitas dapat dikelola secara optimal dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas.
Berikut untuk mengimplementasikan dana BOS yang dilakukan di sekolah negeri SD Negeri 1 Panarukan; Proses komunikasi terhadap Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru, Pegawai, Tim Manajeman BOS, Orang Tua Murid serta Masyarakat., keadaan atau ketersediaan sumber daya pendukung seperti SDM, anggaran, dan fasilitas, proses pendekatan dalam pelaksanaan kebijakan melalui disposisi atau sikap seperti kejujuran dan komitmen, struktur birokrasi sebagai pendukung dalam mekanisme, pembagian tugas dan fungsi dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, dengan menerapkan strategi yang dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan sosial di sekolah negeri yang relevan dan efektif, meningkatkan mutu pendidikan lewat sarana dan prasarana yang terawat dan merata.
BACA JUGA:Bukan Karena Kalah, Timnas Indonesia U-22 Justru Gugur Usai Menang 3-1, Indra Sjafri Angkat Bicara
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


