Surat Terbuka untuk Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy
KUNINGAN - Pernyataan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy terkait kata \'limbah\' pada kasus Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah juga mendapat sorotan warga. Salah satunya warga Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.
Pesantren yang beralamat di Desa Manis Kidul itu dinilai institusi yang mampu membangkitkan segala aspek masyarakat sekitar. Sehingga warga Manis Kidul menyayangkan pernyataan ketua DPRD yang multitafsir tersebut.
Berikut surat terbuka salah satu warga Manis Kidul yang ditukan kepada Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy:
Baca juga:
Gara-gara Statemen “Jangan Hanya Bawa Limbah”, Ketua DPRD Kuningan Dikecam
Rekaman Pernyataan Nurul Rachdy: “Jangan Sampai Ponpes Bawa Limbah”
Kata “Limbah” Berbuah Kecaman, Acep Imbau Ini ke Nuzul Rachdy
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yth, Bapak Nuzul Rachdy ketua DPRD Kabupaten Kuningan.
30 tahun menjadi bagian dari desa Manis Kidul, menyaksikan kelahiran ponpes Husnul Khotimah dan pernah menjadi bagian darinya meski bukan alumni, saya tergelitik untuk ikut komentar terhadap ucapan \"multitafsir\" bapak saat diwawancarai wartawan: \"Jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya.\"
Saya bukan alumni ponpes tersebut, bukan pula yang terlibat langsung dari perputaran ekonomi yang berhubungan dengannya. Saya hanya salah satu warga desa Manis Kidul yg ikut merasakan kebangkitan umat dari berbagai aspek selama pondok pesantren Husnul Khatimah berdiri.
Andai Husnul Khotimah bukan di Kuningan, saya yakin Kuningan hanya akan menjadi kabupaten biasa yg mungkin hanya akan ada di peta namun tak akan menancap dalam ingatan. Kini kuningan menjadi termasyhur, dikenal hampir di seluruh 33 provinsi di Indonesia, bahkan di belahan dunia atas prestasi santri dan alumni dari pondok pesantren Husnul Khotimah.
Jangan ditanya jumlah perputaran uang di desa Manis Kidul, dari segmen terbawah saja seperti londry, kantin dan rumah yg disewakan saat orang tua santri datang mengantar atau menjenguk anaknya bisa ratusan miliar per tahun. MasyaAllah ya pak, apakah jika pondok pesantren Husnul Khotimah bukan di Kuningan, apa Kuningan saat ini mampu menyiapkan lapangan pekerjaan yg seperti Husnul Khotimah berikan untuk warga?
Limbah seperti apa sih sebenarnya yang bapak maksud?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: