BMKG Tambah Seismograf di Jabar
SUBANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menambah seismograf di Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang. Penambahan perangkat ini, diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi peringatan dini gempa lokal akibat sesar aktif.
Seperti diketahui, Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki frekuensi gempa bumi sangat aktif di Indonesia. Pasalnya, Jawa Barat memiliki beberapa struktur sesar aktif seperti Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Garsela, Sesar Cipamingkis, Sesar Cimandiri, Sesar Citarik, dan sesar mikro lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan.
Selain sesar tersebut, di Jabar juga terdapat ancaman sumber gempa potensial yaitu zona megathrust di Samudera Hindia. \"Keberadaan sensor seismograf di Jawa Barat sangat penting karena wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif gempa bumi di Indonesia,\" ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangan resminya, Kamis (19/11/2020).
Untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi peringatan dini gempa lokal akibat sesar aktif, BMKG membangun sejumlah seismograf di beberapa titik Jawa Barat. Seperti yang baru diresmikan di Kecamatan Serangpanjang, Subang. Seismograf ini merupakan sesimograf ke-31 yang dibangun di Jawa Barat.
Ia menjelaskan untuk wilayah Jawa Barat, pada tahun 2020 BMKG hanya membangun 1 seismograf, yaitu di Serangpanjang Subang. Namun demikian pada tahun 2019 sudah membangun 22 sensor seismograf di Jawa Barat. Salah satunya berada di wilayah Kabupaten Subang juga, yaitu di Kecamatan Tanjungsiang. Sementara itu sebelum tahun 2019 BMKG juga sudah membangun 8 sensor.
\"Ke depannya kami akan terus berusaha menambah sensor yang akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dengan semakin rapatnya jaringan sensor seismograf akan dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan parameter gempabumi,\" ujar Sadly.
Sadly mengimbau dengan terpasangnya seismograf di Subang ini, diharapkan juga diimbangi dengan upaya mitigasi gempa lainnya seperti membangun bangunan tahan gempa oleh pemerintah daerah, memahami cara selamat saat menghadapi gempa dan perlunya latihan evakuasi saat gempabumi, sehingga membuat masyarakat makin sadar bencana dan tangguh terhadap bencana gempa bumi.
Lebih lanjut Sadly menekankan agar masyarakat jangan mudah terpengaruh informasi berita bohong (hoaks) berupa ramalan-ramalan akan terjadinya gempa yang sering disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, percayakan informasi gempa hanya dari BMKG, karena saat ini informasi gempa bumi mudah dilihat secara langsung di aplikasi InfoBMKG dan WRS mobile BMKG, serta akun Instagram, Facebook dan Twitter resmi BMKG.
\"Terbangunnya shelter seismograf dan instalasinya tentu tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari Pemerintah Kabupaten Subang yang telah mengizinkan penggunaan lahan untuk pembangunan shelter,\" imbuh Sadly.
Sadly pun meminta kepada pemerintah daerah dan perangkat desa serta masyarakat agar ikut berperan aktif menjaga keamanan sensor yang telah dipasang. Supaya dapat terus mengalir ke BMKG Jakarta, sehingga berkontribusi dalam memberikan informasi cepat jika terjadi gempabumi di wilayah Jawa Barat. (yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: