Sekda Dianggap Sebagai Jabatan Balas Budi

Sekda Dianggap Sebagai Jabatan Balas Budi

*Dani: Yang Dipilih yang Punya Andil di Pilwalkot   KEJAKSAN- Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Dani Mardani SH MH, ikut mengomentari rencana penetapan sekda definitif. Dia mengatakan, siapa pun yang akan dipilih wali kota menjadi sekda, tetap akan mengacu kepada seberapa besar kontribusi investasi terhadap Ano-Azis selama pilwalkot. Bahkan dirinya berani memastikan sekda terpilih adalah mereka yang punya andil besar menanam investasi selama pilwalkot beberapa waktu lalu. “Jadi siapa pun sekdanya, yang dipilih itu yang punya andil di pilwalkot. Yang punya andil besar mensuplai dana kepada Ano-Azis selama pilwalkot,” tegasnya. Meski demikian, Dani enggan menyebutkan nama-nama yang bisa diklaim punya andil besar bagi pasnagan Ano-Azis selama pilwalkot. Bagi dia, urusan nama adalah haknya Ano-Azis. “Mungkin publik juga bisa membaca. Tapi analisis saya begitu, sekda tidak bisa dilepaskan dari kontribusi seseorang,” bebernya. ANO MASIH BUNGKAM Secara terpisah, sekda definitif  kemungkinan baru akan ditetapkan September mendatang. Pasalnya, saat ini hasil perundingan baperjakat yang sudah diserahkan pada wali kota, belum dikirimkan ke provinsi. “Setelah lebaran namanya baru dikirim ke provinsi,” ujar Ano, kemarin (2/8). Dikatakan, kemungkinan besar penetapan sekretaris daerah definitif tidak akan berbarengan dengan mutasi eselon dua dan pejabat lainnya yang dikabarkan akan digelar besar-besaran usai lebaran. Karena, sambung Ano, mekanisme untuk penetapan sekretaris daerah sendiri berbeda dengan penetapan pejabat eselon dua ataupun yang lainnya. Lamanya proses penetapan sekretaris daerah juga karena harus melalui tahapan fit and proper test di tingkat provinsi dan juga beragam mekanisme lainnya. “Apalagi sekretaris daerah itu harus melalui tes. Dan yang mengetes itu gubernur jadi tidak sama dengan pejabat lainnya,” lanjutnya. Ditanya nama, Ano masih enggan memberitahukannya. Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan (BK-Diklat) Kota Cirebon, Drs Ferdinan Wiyoto MSi, mengatakan, hasil dari baperjakat terkait sekretaris daerah sudah diserahkan ke wali kota. Namun, untuk kandidatnya, keputusan itu berada di tangan wali kota dan wakil wali kota. “Hasil dari baperjakat sudah. Tapi kalau calonnya siapa itu masih belum tahu, karena itu tergantung dari Pak Wali dan Pak Wakil Wali Kota,” ujarnya. Terkait lamanya mekanisme, kata dia, maksimal penetapan sekretaris daerah baru memakan waktu satu bulan, dari masa pengajuan pemerintah kota ke provinsi. Meski memang harus menempuh tes, namun dikatakan Ferdinan, hasil tes tersebut bisa keluar cepat dan tidak memakan waktu berbulan-bulan. “Yang jelas tergantung bagaimana Pak Gubernur. Apabila yang bersangkutan ada di tempat, proses dan mekanisme bisa ditempuh dengan cepat. Kalau tidak, ya mungkin agak lama. Tapi saya rasa tidak sampai sebulan,” ujarnya. Ditanya mekanisme yang harus ditempuh, Ferdinan mengatakan, baperjakat mengusulkan sejumlah nama pada wali kota Cirebon, kemudian wali kota bersama dengan wakilnya mengerucutkan calon-calon yang ada menjadi tiga nama untuk kemudian dikirimkan ke provinsi. Setelah masuk ke provinsi, tak lama akan ada balasan atau surat panggilan untuk mengikuti fit and proper test. Tesnya pun, kata dia, tidak main-main, karena untuk menentukan seorang sekda dibutuhkan kehati-hatian. “Hasil dari fit and proper test juga tidak lama. Setelah itu baru keluar rekomendasi dari provinsi. Paling lama-lamanya itu satu bulan,” tukasnya. (abd/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: