Tahun 2020, Tercatat 240 Kekerasan Anak dan Perempuan di Ciayumajakuning, 80 Persennya dari Kabupaten Cirebon

Tahun 2020, Tercatat 240 Kekerasan Anak dan Perempuan di Ciayumajakuning, 80 Persennya dari Kabupaten Cirebon

CIREBON — Sepanjang tahun 2020, WCC Mawar Balqis mencatat ada 240 kasus kekerasan anak dan perempuan. Angka tersebut merupakan yang terlaporkan, dan kompilasi dari data pengaduan yang ada di Unit PPA Polres Cirebon dan P2TP2A Kabupaten Cirebon.

Dari 240 kasus kekerasan tersebut 80% berasal dari pengaduan masyarakat Kabupaten Cirebon. Selebihnya adalah laporan daerah wilayah lain di Ciayumajakuning (Ciebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

“Pada masa pandemi, tidak menyurutkan angka kekerasan seksual dan KDRT. Dua bentuk kekerasan tersebut yang paling banyak dilaporkan,” ujar Saadah, kemarin.

Korban kekerasan seksual didominasi usia anak dari mulai 6 sampai 13 tahun. Pelakunya orang terdekat keluarga (suami, ayah, paman, ipar, sepupu). Begitu juga dengan kekerasan seksual yang menimpa korban usia dewasa pelakunya berasal dari lingkungan terdekat (teman dekat, tetangga, atasan/rekan kerja).

Dari 81 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diterima WCC Mawar Balqis, hampir semuanya berujung pada perceraian. 30 kasus disebabkan kekerasan fisik dan psikis, 51 kasus penelantaran, 10 kasus marital rape, 5 kasus hak asuh anak.

Sepanjang 2020, 81 kasus KDRT yang masuk ke ranah pidana. Upaya penyelesaian yang ditempuh yang dipilih korban adalah berpisah, meskipun sebagian ada yang juga melalui mediasi yang melibatkan pemerintah desa atau tokoh agama/masyarakat setempat.

“Lain halnya dengan korban kekerasan seksual, pemulihan psikologis yang tidak berbatas waktu. Karena lukanya seumur hidup dan trauma bisa muncul tiba-tiba sepanjang hidup korban. Belum lagi korban harus berhadapan dengan stigma yang dilekatkan masyarakat. Korban kekerasan seksual usia dewasa saat ini masih sangat sulit untuk mengakses layanan hukum,” katanya.

Hal ini menunjukan program perlindungan terhadap perempuan belum sepenuhnya dirasakan korban. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: