Dosen FKIP dan FE UGJ Gelar Pelatihan untuk Guru SMPN 1 Kedawung

CIREBON – Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) memberikan pelatihan penggunaan kuis online berbasis html kepada guru di lingkungan SMPN 1 Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Dosen dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi (FE) UGJ melaksanakan pelatihan tersebut.

Kegiatan ini digelar pada Selasa, 16 Maret 2021 pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB, di ruang pertemuan sekolah setempat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini digawangi oleh Dosen FKIP dan FE UGJ, Dr Misdi MPd, Siti Aisyah MPd, dan Rina Destiana MSi dan disiarkan live melalui Zoom Meeting sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan.

Didaulat sebagai pembicara awal, Siti Aisyah dalam pemaparannya menyampaikan, pembelajaran jarak jauh selama wabah corona telah merenggut sebagian kesempatan belajar dan berinteraksi para siswa.

“Hal ini memicu tingkat stres yang dialami siswa dan guru. Proses belajar yang sangat monoton cenderung berpotensi demotivasi minat belajar siswa,” katanya.

Wakasek Bidang Kurikulum SMPN 1 Kedawung, Maryam menyambut baik pelatihan ini dan berharap ada tindak lanjut yang berkesinambungan.

Ke depan, tidak hanya mengenai pembelajaran, namun dalam hal peningkatan kemampuan melaksanakan PTK—Penelitian Tindakan Kelas—demi kenaikan pangkat dan golongan para guru.

“Selama ini kami menggunakan aplikasi Google Form untuk pembuatan kuis dan Google Classroom untuk platform pembelajaran online kami,” tuturnya.

Dia bersyukur, ada pelatihan penggunaan aplikasi Hot Potato yang dapat mewarnai pembelajaran daring dan semakin memotivasi guru juga siswa.

Para guru baik yang hadir terbatas di ruangan maupun yang hadir virtual melalui Zoom Meeting antusias mengikuti langkah demi langkah penggunaan Hot Potato sebagai platform kuis online berbasis html. Dr Misdi sebagai mentor melayani dari meja satu ke meja lainnya.

Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan penguatan bila dunia pendidikan tidak akan berputar kembali ke belakang—menekankan bahwa teknologi pendidikan digital akan senantiasa berkembang.

“Tidak menutup kemungkinan pembelajaran blended—campuran tatap muka dan online akan tetap mewarnai pendidikan Indonesia ke depan,” tutur Dr Misdi.

“Pendidikan kita sebagaimana disampaikan oleh Mas Mentri akan terus berkembang dengan penggunaan teknologi pendidikan,” imbuh dia.

Sumber: